Kantor rasa hotel: Lombok Utara ubah wajah pelayanan publik lewat front office

Bupati Lombok Utara bersama stakeholder saat membuka Pelatihan Uji Kompetensi Front Office. (Foto. kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Kabupaten Lombok Utara (KLU) mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menggelar pelatihan uji kompetensi front office. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan daya saing sektor pariwisata.

 

Pelatihan ini dibuka langsung oleh Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar yang menekankan pentingnya peran front office sebagai wajah utama sebuah instansi.

 

“Dengan adanya front office, masyarakat merasa terlayani dan merasa kantor itu seperti rumah mereka sendiri. Kehadiran front office menyambut dengan ramah adalah solusi awal dari pelayanan publik,” ujarnya.

 

Menurut Najmul, keberadaan tenaga front office yang kompeten dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap pelayanan birokrasi.

 

”Mereka adalah etalase kita, tampak depan dari kantor. Maka pelatihan ini sangat penting agar kantor bisa menjadi rumah solusi bagi masyarakat,” tegasnya.

 

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara, Denda Dewi Tresni Budiastuti menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor pelayanan dan pariwisata.

 

“Ini bukan hanya pelatihan biasa, tetapi langsung pada uji kompetensi. Lombok Utara butuh SDM yang berkompeten agar bisa bersaing, apalagi ke depan persaingan makin ketat. Sertifikasi ini adalah modal besar,” ungkapnya.

 

Denda juga menyampaikan bahwa pelatihan ini tak hanya berdampak pada pegawai kantor, tetapi juga pada para pemandu wisata (guide) yang banyak beroperasi tanpa legalitas.

 

“Dengan pelatihan ini, mereka lebih aman secara hukum dan punya nilai jual lebih tinggi dalam menawarkan paket wisata,” katanya.

 

Sementara, Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) NTB, Lalu Kusnawan menyampaikan apresiasinya terhadap terobosan ini. Menurutnya, dunia hospitality tidak terbatas pada sektor pariwisata saja, namun juga merambah ke pelayanan publik.

 

“Pelatihan front office ini adalah standar baru pelayanan. Sama seperti resepsionis hotel, pegawai front office di instansi juga harus berkompetensi tinggi karena mereka adalah kesan pertama masyarakat,” jelasnya.

 

Kusnawan juga menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga sertifikasi profesi (LSP), dan asosiasi pariwisata seperti IHGMA dan PHRI merupakan kunci keberhasilan kegiatan ini. Ia berharap kabupaten/kota lain di NTB segera menyusul langkah Lombok Utara.

 

Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Lombok Utara dalam mencetak SDM unggul dan meningkatkan pelayanan, baik di sektor pemerintahan maupun pariwisata. Harapannya, pelatihan dan uji kompetensi ini menjadi langkah awal untuk pemerataan kualitas layanan dan daya saing destinasi di seluruh wilayah NTB. (gii-bii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI