kicknews.today – “Memulai suatu gerakan perubahan tak pernah berjalan mudah. Perubahan dari kondisi yang kurang baik menjadi yang lebih baik, pasti membutuhkan kemauan dan energi yang besar serta jiwa tangguh yang tak mudah putus asa,” demikian Abd. Rachman Wakil Ketua DPRD Kota Mataram memulai pengarahan yang disampaikannya di depan seratus lebih mahasiswa di Universitas NU NTB, Rabu (2 11 2022).
Ia hadir selaku salah seorang pemateri dalam agenda pembekalan yang bertajuk Dialog Wawasan Kebangsaan, Saya Tidak Golput. Abd Rachman yang juga mengemban tugas selaku Ketua Gerindra Kota Mataram itu menegaskan bahwa, salah satu perilaku yang kurang baik dari sebagian publik adalah tidak menyalurkan hak suaranya pada momentum pemilu. Sehingga menjadi bagian dari tugas semua pihak, baik aktivis parpol maupun mahasiswa untuk bersama berupaya menekan angka golput tersebut.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, H Suhayatman yang juga hadir selaku pemateri. Mengingatkan kepada semua mahasiswa yang hadir akan pentingnya peran wakil rakyat, dalam mendukung upaya mewujudkan kemaslahatan bagi masyarakat luas.
“Dewan di Mataram jumlahnya 40 orang. Semua mewakili wilayah kecamatan masing-masing. Juga mewakili berbagai golongan dan lapisan masyarakat. Maka akan sangat disayangkan jika ada golongan yang tidak memiliki wakil di parlemen. Karena banyak hal yang bisa dilakukan oleh wakil rakyat ini. Akan sangat disayangkan jika banyak masyarakat memilih untuk golput.” Ungkap H Suhayatman yang akrab disapa Haji Ayat tersebut.
Sementara Drs. I Gde Yasa, MM., Kabid Kesatuan Bangsa dan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Kota Mataram menegaskan kembali, pentingnya mahasiswa juga untuk mau melibatkan diri dalam upaya menekan angka golput tersebut. Terutama mengingat mahasiswa sebagai kaum terpelajar yang menjadi bagian penting dalam banyak sejarah perubahan bangsa ini.
“Mahasiswa harus faham kondisi demokrasi dan tidak boleh tidak perduli pada iklim demokrasi ini, terutama di daerah. Karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang unggul karena merupakan kaum muda terpelajar yang nantinya akan menjadi pengemban tongkat estafet pemerintahan di daerah dan negeri ini,” ungkapnya di tengah sambutannya.
Dekan Fakultas Ekonomi Islam Dr (Chand) Habib S.H.,M.H., yang hadir mewakili Rektor Universitas NU NTB. Secara tegas mengarahkan agar mahasiswa yang hadir dan ikut dalam pembekalan tersebut. Untuk bisa sepenuh hati melibatkan diri dalam upaya pemerintah dan lapisan masyarakat dalam menekan angka golput, terutama di Mataram yang angka golputnya masih tergolong cukup tinggi.
“Jika orang baik tidak terjun ke politik, maka orang jahatlah yang akan mengisinya,” ungkap Dekan Habib mengutip ungkapan Presiden Turki di akhir pengarahannya.
Selanjutnya mahasiswa yang hadir diberi pemahaman oleh perwakilan lembaga pemuda aktifis anti golput. Tentang pola upaya yang akan dilaksanakan untuk menekan angka golput di kota mataram. Peserta pembekalan dari kalangan mahasiswa ini akan terjun untuk mendata terlebih dahulu, situasi dan pemetaan kondisi faktual golongan putih di ibukota Provinsi NTB ini. (hl)