Kalau ‘Catcalling’ di Gili Trawangan tidak benar, Kadispar: Kita sayangkan karena Gili di puncak kunjungan

kicknews.today – Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat akan mendalami dugaan peristiwa “catcalling” atau pelecehan seksual salah seorang wisatawan yang menceritakan pengalaman tak menyenangkan saat mengunjungi destinasi wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara sehingga viral di flatform media sosial.

“Kita sudah melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara melalui Dinas Pariwisata untuk memastikan kebenaran informasi, berikut kronologis kejadian terhadap apa yang di unggah melalui video,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi melalui telepon dari Mataram, Jumat (16/9).

Ia mengatakan pihaknya bersama Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan menelusuri kebenaran peristiwa tersebut karena dalam unggahan-nya tidak jelas lokus kejadiannya, kemudian dengan siapa orang yang melakukan hal tersebut.

“Ini kan perlu kita dalami, kronologis-nya bagaimana dan sebagainya. Bila betul kejadiannya jelas di mana lokus dan pelakunya, ya tentu kita merasa prihatin dan harus mendorong diambil tindakan tegas sesuai ketentuan oleh pihak yang memiliki kewenangan,” katanya.

Namun demikian lanjutnya, bila berita atau informasi tersebut tidak benar. Yusron mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut.

“Bila berita ini tidak benar, kita sayangkan ini terjadi. Karena di tengah kondisi tamu wisatawan kita yang ke Gili dalam masa puncak-puncaknya. Dimana kunjungan perhari bisa melampaui angka 1.000 orang,” katanya.

“Segera kami bertemu dengan perwakilan pelaku usaha wisata Gili dan Dispar KLU untuk mendalami berita ini,” kata mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB ini.

Menurut Yusron, masyarakat harus arif menerima informasi dari media sosial. Begitu juga sebaliknya, ia berharap pelaku wisata untuk bersama-sama solid menjaga kondusivitas dan memberi keyakinan kepada seluruh wisatawan yang berkunjung ke Gili untuk mendapatkan kesempatan berlibur dalam suasana bahagia dan aman.

“Tentu saja kepada para pelaku usaha wisata maupun semua pihak tidak saja di Gili tetapi di tempat-tempat destinasi lainnya di Lombok dan Sumbawa harus tetap memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan kita untuk menghadirkan hospitality yang berkualitas dan menjamin mereka nyaman berada di destinasi kita,” katanya.

Sebelumnya beredar testimoni salah seorang wisatawan di Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara yang mengeluh kena “cattcalling”. Dalam video yang diunggah di TikTok tersebut oleh akun @miaerliana, ia mengungkapkan kekesalannya terhadap warga yang catcalling kepadanya saat dia berwisata di destinasi wisata andalan di NTB tersebut.

Catcalling adalah pelecehan di jalan atau pelecehan di ruang publik berupa pelecehan yang seksual dengan verbal. (ant)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI