kicknews.today – Diduga oknum Kepala Dusun (Kadus) Desa Pengenjek inisial M, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menawarkan warganya minuman keras (Miras) jenis tuak di mushollah saat Bulan Ramadhan lalu.
Oleh sebab itu, ratusan warga melakukan Demo di Desa setempat guna mendesak Kepala Desa (Kades) memecat oknum Kadus tersebut, pada Senin (24/5).
Mariadi, koordinator aksi menyampaikan, warga menuntut supaya oknum kadus tersebut dipecat secara permanen, bukan hanya diberikan sanksi atas tindakan tersebut.
“Kami minta oknum itu dipecat, bukan diberhentikan sementara,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut informasi, miras tradisional yang ditawarkan berupa tuak sekitar setengah botol besar dibawa ke Musolla olek anak kecil, atas perintah Kadus tersebut.
“Yang suruh pak Kadus,” ujarnya menirukan anak kecil tersebut.
Ia juga menegaskan, dari hasil BAP yang telah dilakukan bersama Pemerintah Desa, bahwa Kadus tersebut mengakui hal tersebut. Rekomendasi dari Kecamatan juga telah keluar, yakni memberhentikan sementara Kadus itu selama tiga bulan dan gajinya tidak dibayarkan.
“Kami minta dipecat, bukan dipecat sementara seperti rekomendasi Camat,” jelasnya.
Selain itu juga, kasus oknum tersebut pernah melakukan judi adu jangkrik, dan pada waktu itu berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Namun, saat ini kembali membuat warga resah dengan tindakannya tersebut.
“Dia mengakuinya sesuai hasil BAP dulu, katanya sisa tuak yang ditawarkan itu sebagai obat. Memang dia tidak minum,” jelasnya.
Kepala Desa (Kades) Pengenjek, Haerudin mengatakan, apa yang menjadi keputusan yang telah dikeluarkan tersebut sesuai dengan aturan dan rekomendasi dari Camat. Dalam arti, Surat Keputusan sudah sesuai aturan.
Setelah melakukan diskusi panjang, pihaknya belum berani mengambil keputusan atas apa yang menjadi tuntutan warga tersebut.
“Kita akan koordinasi bersama dengam Camat,” pungkasnya. (ade)
