Jelang pemilu, perekaman E-KTP pemilih pemula di pelosok Bima terkendala jaringan

Ilustrasi KTP
Ilustrasi KTP

kicknews.today – Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) menggenjot capaian perekaman e KTP untuk pemilih pemula. Hanya saja, pemerintah dihadapkan dengan kendala jaringan, terutama di wilayah pelosok.

Sejauh ini, Dukcapil Bima sudah mencapai target 80 persen dari 4.600 pemilih pemula. Sisanya ini akan dirampungkan sebelum masuk Pemilu pada 2024 mendatang.

“Kami akan menerapkan pelayanan dengan pola jemput bola dengan membuka pelayanan di Kantor Kecamatan, Desa dan setiap Sekolah Menengah Atas (SMA) atau SMK. Termasuk siswa yang berusia mulai 16 tahun, kita rekam dulu datanya,” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Bima, Salahuddin, Senin (13/11/2023).

Salahuddin mengatakan, tidak ada ada kendala lain selama melakukan kegiatan perekaman e KTP di Bima. Ketersediaan stok blanko masih cukup banyak, yakni lebih kurang 5 ribu lebih dan diprediksi ketersediaannya hingga pada Februari 2024 mendatang. Yang menjadi kendala yakni, gangguan jaringan dan keterbatasan anggaran.

Salahuddin mengatakan, gangguan jaringan ini terutama yang kerap dijumpai di wilayah pelosok. Dua diantaranya seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Ambalawi dan Kecamatan Parado.

Pada wilayah tersebut, petugas harus mencari lokasi tertentu agar terjangkau jaringan supaya bisa melaksanakan perekaman. Misalnya, di Kecamatan Parado hanya bisa perekaman di Kantor Desa Parado Rato, sementara Kecamatan Ambalawi di Kantor Desa Tolowata.

“Kalau gak di dua titik itu, gak bisa kita lakukan perekaman. Karena perekaman e KTP begini, butuh banyak pasokan jaringan,” bebernya.

Sementara soal anggaran, tahun ini hanya sedikit yang dialokasikan oleh pemerintah untuk Dukcapil Bima. Karena di organisasi setempat telah dipangkas sekitar Rp600 juta dari total anggaran yang dialokasikan. “Sebenarnya gak boleh dipangkas, tapi harus ditambah.  Karena di OPD kami banyak kegiatan operasional di lapangan, berbeda dengan OPD lainnya,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI