Jauhari Tantowi jadi wakil NTB di 10 finalis ajang bergengsi nasional

Jauhari Tantowi bersama anak pesisir Mataram.
kicknews.today – Jauhari Tantowi, seorang pemuda dari Ampenan Kota Mataram kembali membanggakan NTB di kancah nasional. Pemuda kelahiran 27 tahun lalu ini berhasil masuk 10 besar nasional ajang 16th Satu Indonesia Award. 

Sebelumnya, pemuda pendiri Sekolah Pesisi Juang ini sukses masuk nominasi 20 besar ajang 16th Satu Indonesia Award yang diikuti lebih dari 8.000 orang dari seluruh Indonesia. Ini menunjukan kemajuan dalam gerakan anak muda yang konsisten membangun pendidikan di masyarakat, terutama bagi anak-anak pesisir Mataram. Jauhari Tantowi merupakan anak muda yang konsisten dan peduli terhadap anak kurang mampu agar mendapatkan pendidikan yang layak. 
 
Menjadi 10 finalis terbaik di ajang 16th Satu Indonesia Award, merupakan prestasi yang membanggakan. Ia akan berangkat ke Jakarta untuk mempresentasikan Program Sekolah Gratis Anak Nelayan Kota yang digagasnya sejak lama.
 
”Alhamdulillah, ini prestasi yang membanggakan buat saya. Semoga di ajang ini saya bisa mengharumkan nama NTB di kancah nasional,” kata Jauhari Senin (29/9/2025).
 
Program Sekolah Gratis Anak Nelayan Kota sudah digaungkan sejak 2020 di Bintaro, pesisir Ampenan. Hingga kini, program itu terus berkembang meski tanpa bantuan pemerintah.
 
Sebagai pendiri Sekolah Pesisi Juang, Jauhari merasa bersyukur bisa menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk pendidikan anak pesisir Ampenan. 
 
”Walaupun tidak pernah mendapat bantuan dan dukungan dari pemerintah, ia selalu bangga menjadi orang NTB, yang membawa nama besar NTB ke ajang nasional,” akunya bangga. 
 
Luput dari perhatian pemerintah tak menyurutkan semangat Jauhari, bahkan Sekolah Pesisi Juang terus berdiri dan berkembang, melalui gerakan kolektif yang diusung dan terus membuktikan bahwa kecerdasan bisa dibangun secara kolektif dan mandiri antar warga.
 
”Jelas kami bukan penjilat yang terus bergantung terhadap kekuasaan, gerakan rakyat adalah gerakan hati yang harus dibangun secara kolektif, kita harus kerja sama untuk membangun kesadaran kolektif, ini bukti bahwa warga lebih berdaya ketimbang negara,” tegas Jauhari.
 
Menurut dia, hal ini menjadi bukti jika anak muda NTB mampu bersaing di kancah nasional, walaupun tanpa sorotan dan dukungan negara. Ia bahkan bisa membawa nama besar NTB tanpa mengharap dan hanya bekerja menggunakan hati.
 
”Pencapaian ini menjadi bukti jika gerakan kolektif mampu membangun masyarakat pesisir yang kuat dan cerdas melalui Sekolah Gratis Anak Nelayan Kota,” pungkas Jauhari. (jr) 
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI