Januari-April 2024, produksi bawang merah di Lombok Timur belum tercukupi

Ilustrasi Cabai
Ilustrasi Cabai

kicknews.today – Cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah menjadi komoditas dengan fluktuasi harga cukup tinggi pada pekan kedua Januari 2024. Fluktuasi harga cukup signifikan terjadi pada cabai rawit di 156 kabupaten/kota. Sementara fluktuasi harga cabai merah terjadi di 98 kabupaten/kota. Begitu juga dengan bawang merah terjadi di 25 kabupaten/kota, termasuk Lombok Timur.

Berdasarkan early warning system (EWS) produksi dan neraca sentra bawang merah pada Januari–April 2024 produksi bawang merah Lombok Timur memang belum mencukupi. Seperti data direktorat jenderal hortikultura, dari kebutuhan 709 ton, produksi bawang merah di Lombok Timur 637 ton. Akan tetapi pada Februari hingga April diprediksi sudah akan melampaui kebutuhan.

“Bawang merah disebut sebagai komoditas dengan status harga waspada dan disparitas harga antar daerah tinggi,” kata PJ Bupati Lombok Timur, H.M Juaini Taofik saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, Senin (15/1/2024).

Namun demikian, Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir yang memimpin Rakor tersebut sampaikan, pengendalian harga dan ketersediaan komoditas seperti cabai dan bawang merah dapat diatasi di daerah. Berbeda dengan komoditas seperti bawang putih, jagung, dan beras yang dipenuhi melalui mekanisme impor.

“Saya menegaskan agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) menghitung dengan baik kebutuhan dan produksi, sehingga dapat segera diantisipasi ketika stok menipis dan kenaikan harga tinggi tidak perlu terjadi seperti tahun sebelumnya,” katanya.

Ia berharap sedianya persiapan dan perencanaan tahun 2024 lebih baik mengingat sumber masalah sudah teridentifikasi pada 2023 lalu. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI