kicknews.today – Jalur pendakian destinasi wisata alam pendakian Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) ditutup sementara mulai 1 Januari 2025. Pendakian akan dibuka kembali pada 2 April 2025.
“Aktivitas pendakian terakhir dilakukan pada tanggal 31 Desember 2024 dan berakhir pada tanggal 3 Januari 2025,” jelas Pengendali Ekosistem Hutan, Budi Soesmardi.
Penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan TNGR. Penutupan destinasi wisata itu juga tertuang dalam pengumuman Nomor:PG.1688 /BTNGR/TU/KSA/12/2024 karena memperhatikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi Klas I Mataram bahwa sedang terjadi masa peralihan menuju musim hujan 2024/2025 yang perlu diwaspadai.
“Adanya potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal di beberapa wilayah serta potensi dampak bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung,” katanya.
Adapun destinasi wisata pendakian TNGR yang ditutup adalah:
a. Jalur wisata pendakian Senaru di Kabupaten Lombok Utara
b.Jalur Wisata Pendakian Torean di Kabupaten Lombok Utara
c.Jalur Wisata Pendakian Sembalun di Kabupaten Lombok Timur
d.Jalur Wisata Pendakian Timbanuh di Kabupaten Lombok Timur
e.Jalur Wisata Pendakian Tetebatu di Kabupaten Lombok Timur
f.Jalur Wisata Pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah
Budi berharap agar semua calon pendaki untuk mentaati pengumuman dan SOP pendakian yang berlaku demi keamanan dan keselamatan.
”Kami harap dengan ditutupnya jalur wisata pendakian ke TN Gunung Rinjani, agar kawasan dapat diberikan waktu untuk bernafas, pemilihan ekosistem dan pemeliharaan sarpras demi menjaga kelestarian ekosistem kawasan Rinjani,” pungkas Budi pada Jumat (20/12/2024). (cit)