kicknews.today – Proyek pembangunan Alun-Alun Kota Tanjung yang menjadi salah satu proyek strategis Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) resmi mendapatkan perpanjangan waktu pengerjaan hingga Desember 2025. Langkah ini diambil menyusul keterlambatan pada proses pemindahan bangunan Koramil Tanjung yang sebelumnya berada di area proyek.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPRKP KLU, Rangga Wijaya menjelaskan bahwa semula proyek tersebut ditargetkan rampung pada November 2025. Namun pelaksana proyek, PT Almirah Konstruksi asal Luwu Utara, Sulawesi Selatan, mengajukan addendum waktu lantaran harus menunggu izin pembongkaran bangunan Koramil dari pemerintah pusat dan KPKNL Mataram.

“Sebelum bangunan Koramil Tanjung dibongkar, kita harus menunggu persetujuan pusat dan KPKNL Mataram. Hampir dua bulan prosesnya, dan baru keluar baru-baru ini. Karena itu, proyek kita perpanjang sampai Desember,” ujar Rangga, Senin (20/10/2025).
Ia mengungkapkan, keterlambatan tersebut berdampak pada progres pembangunan yang hingga pertengahan Oktober ini baru mencapai sekitar 68,35 persen. Saat ini, pekerjaan yang tengah dikebut meliputi finishing pot bunga, pemasangan batu candi di gapura, pemasangan batu kali untuk drainase jalan, serta pemasangan sand block di beberapa titik.
Meski mengalami penundaan, Rangga menegaskan pihaknya tetap mengutamakan kualitas dan estetika.
“Ini bukan pekerjaan struktur bangunan biasa. Estetika harus benar-benar diperhatikan agar hasilnya rapi, indah, dan kuat. Kami ingin masyarakat bisa menikmati ruang publik ini dengan nyaman,” tegasnya.
Proyek pembangunan Alun-Alun Tanjung menelan anggaran Rp 5,22 miliar yang bersumber dari APBD KLU tahun 2025. Anggaran tersebut digunakan untuk membangun area depan alun-alun, gerbang utama, serta akses jalan masuk selebar lima meter dengan panjang sekitar 200 meter.
Desain alun-alun dirancang menjadi ikon baru Lombok Utara dengan konsep ramah masyarakat dan tampilan menarik siang maupun malam hari.
“Desainnya kita buat estetik, dengan tata cahaya yang bagus agar malam hari juga hidup dan bisa dinikmati masyarakat. Harapannya, ini jadi ruang publik yang membanggakan warga,” jelas Rangga.
Tahap pertama pembangunan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025 dengan standar kualitas terbaik. Selanjutnya, tahap kedua akan dilaksanakan pada tahun 2026 dengan fokus pada penataan lapangan utama, jogging track, lapak UMKM, area parkir, serta ruang bermain anak, dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar.
“Kami ingin hasilnya tidak hanya cepat selesai, tetapi juga representatif, nyaman, dan benar-benar menjadi kebanggaan masyarakat Lombok Utara,” tutupnya. (gii/*)