kicknews.today – Direktur Institut Perempuan Untuk Perubahan (inSPIRASI NTB), Nurjanah, menilai Polda NTB telah bertindak cepat dan profesional dalam menangani kasus pelecehan seksual yang melibatkan IWAS sebagai tersangka. Kasus ini menarik perhatian publik dan menjadi sorotan karena melibatkan pelaku dengan kondisi disabilitas.
Nurjanah yang ditemui di Mataram pada Minggu (16/12/2024) menyatakan bahwa penanganan kasus ini menjadi bahan renungan bersama, terutama bagi publik, untuk mengedepankan perspektif korban dalam kasus pelecehan seksual. “Kita harus memahami bahwa korban membutuhkan dukungan dan perlindungan, bukan stigma atau kekerasan lebih lanjut,” katanya.
Kasus ini menunjukkan bahwa kondisi disabilitas tidak menghilangkan potensi seseorang melakukan tindakan kekerasan seksual atau kriminal lainnya. Oleh karena itu, penting untuk tidak mendiskriminasikan individu berdasarkan kondisi fisiknya.
Menurut Nurjanah, tindakan komprehensif terhadap korban sangat penting, termasuk pemenuhan hak penanganan, perlindungan, dan pemulihan. Ia mengapresiasi kinerja Polda NTB yang cepat merespons kasus ini dan berharap penanganan lebih lanjut akan transparan dan profesional.
“Kita berharap Polda NTB terus mengedepankan prinsip transparansi dan profesionalisme dalam penanganan kasus ini, serta memastikan hak-hak korban sebagai disabilitas terpenuhi dalam setiap prosesnya,” tambahnya.
Nurjanah juga mengajak publik untuk menilai secara objektif setiap penanganan yang dilakukan kepolisian. “Jangan terburu-buru menghakimi atau menuduh tanpa memahami fakta yang sebenarnya. Mari kita dukung proses hukum yang adil dan transparan.”
Kasus ini menegaskan bahwa ruang aman bagi perempuan dan anak masih terjal dan membutuhkan perjuangan panjang. Nurjanah mengajak publik untuk mengawal kasus ini sampai tuntas dan mendukung upaya pencegahan kekerasan seksual.
“Kita harus bersatu dalam melindungi korban dan mencegah kekerasan seksual. Pendidikan dan kesadaran publik sangat penting dalam mencegah kasus serupa di masa depan,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Nurjanah juga mengingatkan pentingnya kerja sama antara lembaga pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat dalam menangani kasus kekerasan seksual. “Kita harus bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih aman dan adil bagi semua.”
Polda NTB diharapkan dapat mempertahankan profesionalisme dan transparansi dalam penanganan kasus ini, sehingga dapat menjadi contoh baik dalam penanganan kasus serupa di masa depan. (red.)