kicknews.today – Para Tenaga kesehatan (Nakes) Covid-19 Kabupaten Bima bakal gigit jari. Pasalnya, insentif mereka selama empat bulan tahun 2020 lalu terancam tak dibayarkan lantaran minimnya anggaran di daerah.
Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bima, Rifaid MAP, membenarkan hal tersebut. Tak terbayarkan pasca pemerintah pusat menyerahkan sepenuhnya ke daerah, apalagi jumlah insentif tersebut sebanyak miliaran rupiah.

“Kalau ingin tahu lebih jelas tanyakan ke BPPKAD atau Sekda Kabupaten Bima. Apakah anggarannya ada untuk insentif tersebut pasca diserahkan pemerintah pusat ke daerah,” ujar tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Bima tersebut saat dihubungi via telepon, Minggu (23/5).
Kata dia, sebelumnya terkait insentif Nakes ini mulai Maret sampai September 2020 lalu dibayar pemerintah pusat. Namun setelah itu dialihkan ke pemerintah daerah yakni sejak Oktober sampai Desember 2020 lalu.
“Kalau kita rujuk pada pembayaran pusat sebelumnya, sisa yang belum terbayarkan insentif para Nakes selama empat bulan tersebut capai miliaran rupiah. Sementara anggaran yang ada di Kabupaten Bima hanya sekitar Rp 800 juta,” terangnya.
Pihaknya menjelaskan tidak punya kewenangan, apalagi menyangkut anggaran.
“Kalau ingin tahu lebih jelas tanyakan langsung pada penentu kebijakan, apakah anggaran insentif itu ada atau tidak,” pungkasnya. (rif)