Imam GassPoll: Saya senang difitnah kaya

kicknews.today – Untuk ketiga kalinya Komunitas Gusdurian Mataram menyelenggarakan agenda kumpul santai yang ditajuki Malam Gusdurian. Agenda non formal yang terbuka untuk semua kalangan itu, dijadikan wadah curhat tentang berbagai isu yang hangat diperbincangkan masyarakat yang juga terkadang diafiliasikan dengan pemikiran-pemikiran KH. Abdurahman Wahid.

Pada gelaran ketiga yang penyelenggaraanya dilaksanakan di Gedung Teater Terbuka Taman Budaya NTB, Jum’at 17 Maret 2023. Fokus materi pembahasan banyak mengangkat isu-isu politik lokal. Diantaranya tentang langkah-langkah unik salah seorang pemuda Kota Mataram, yang pada rentang tahapan Pilkada Kota Mataram Tahun 2020 lalu. Cukup mampu memberi warna berbeda pada tahapan kontestasi pesta rakyat tersebut.

Dr. Imam Sofian yang melekat diingatan publik Kota Mataram dengan tagline GassPoll-nya. Sengaja dihadirkan untuk bercerita berbagai pengalamannya saat sempat ikut meramaikan awal tahapan pilkada itu. Meski tidak sampai ikut hingga akhir tahapan pilkada, Imam diketahui cukup mampu menggerakkan sejumlah komunitas untuk mendukung gerakannya. Terutama komunitas yang diisi oleh banyak pemuda.

“Gerakan GassPoll itu niatnya kita bisa terlibat di politik dengan tanpa uang. Karena tidak bisa kita jawab pertanyaan apakah bisa berpolitik tanpa uang? jika belum kita coba,” kata Imam mengawali pemaparannya.

Disebutnya bahwa salah satu penyebab kaum muda tak banyak terlibat dalam urusan politik, adalah akibat keterbatasan dari sisi finansial. Padahal dengan kemampuan masing-masing yang mereka miliki, jika bisa diarahkan akan menjadi kekuatan yang besar. Termasuk juga dalam urusan politik.

“Kami berkumpul dengan berbagai latar belakang skil atau kemampuan. Yang punya baliho bantu dengan baliho. Yang punya percetakan bantu nyetak. Kawan-kawan pedagang keliling bantu pasang atribut. Ada yang punya bahan kayu-kayu bekas bantu membuatkan bingkai baliho. Jadi baliho GassPoll ramai disemua sudut kota,” Sambung Imam.

“Kalau dihitung pakai hitungan normal itu biayanya sudah miliaran. Saya dikira sudah habiskan uang miliaran waktu itu. Saya senang-senang saja difitnah kaya, mudahan jadi bener kaya,” jelas Imam sembari tertawa lepas.

Melanjutkan penyampaian Imam yang hadir sebagai pembicara tamu, tuan rumah Gusdurian Mataram Fairuz Abadi menyebutkan bahwa memilih pemimpin itu bisa diilustrasikan dengan memilih makanan. Masyarakat selaku pemilih selayaknya mengetahui dan peduli, karena memutuskan pilihan juga akan berdampak pada diri bribadi masing-masing.

“Pilih pemimpin yang kayak sayur bening. Bahan bakunya bisa diambil dari tanaman di sekitar rumah. Bumbunya tidak neko-neko, dimakan panas maupun dingin tetap enak dan bergizi,” sebut Fairuz.

“Jangan pilih pemimpin yang seperti bubur ayam, hanya enak saat panas. Kalau dingin bikin eneg. Jangan seperti makanan kaleng yang butuh banyak pengawet. Pemimpin macam itu biasanya akan menghabiskan banyak anggaran hanya untuk ngurus dirinya saja.” sebut Nahdliyin yang akrab disapa Abu Macel tersebut. (hl).

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI