kicknews.today – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lombok Utara, dr. Syamsul Hidayat mengundurkan diri dari jabatannya. Persoalan hukum yang membelit, disebut-sebut menjadi alasan pengunduran diri.
Pengunduran diri dr Syamsul , diketahui setelah Bupati KLU H Djohan Sjamsu menunjuk Plt baru pada rumah sakit tersebut, yakni Kadis Kesehatan dr. Lalu Bahrudin.
Usut punya usut, alasan dibalik pengunduran diri Syamsul karena ingin konsentrasi dengan kasus hukum yang menyeretnya. Termasuk, ingin mengurus mertuanya yang sakit di Kabupaten Sumbawa.
Plt Sekda Lombok Utara, Drs Raden Nurjati yang dikonfirmasi mengungkap, jika Syamsul mundur karena ingin lebih fokus mengurus mertua yang sedang sakit. Selain itu, ingin lebih tenang menyelesaikan persoalan hukum yang kini mendera dirinya.
Diketahui, nama Syamsul terseret dalam pembangunan IGD di RSUD Lombok Utara.
Sekda memastikan, tidak ada persoalan jabatan Dirut RSUD karena sudah ada penunjukan pengganti.
“Sudah ditunjuk yang baru dan diterbitkan surat penunjukan Plt. Kenapa dikes, karena memang RSUD adalah UPT Dikes. Apalagi beliau pernah menjadi dirut rumah sakit, jadi diharapkan lebih banyak pengalaman, ” pungkasnya.
Diketahui, proyek pembangunan gedung ICU yang dikerjakan PT Apro Megatama dengan anggaran Rp 6,4 miliar. Sedangkan gedung IGD dikerjakan PT Batara Group dengan anggaran Rp 5,1 miliar.
Diduga, proyek tersebut kelebihan pembayaran. Terhitung dari kekurangan volume pekerjaan, tetapi seluruh anggaran sudah dicairkan. Proyek tersebut sudah diserahkan ke pemerintah atau provisional hand over (PHO). Penyerahan hasil pekerjaan tersebut berdasarkan berita acara Nomor 61/PPK-konstruksi/RSUD.KLU/II/2020, tertanggal 24 Februari 2020.
Berdasarkan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), kerugian negara dalam proyek tersebut mencapai Rp 249 juta. Sehingga disimpulkan, unsur tindak pidana korupsinya sudah terpenuhi. (iko)
