kicknews.today – Kebijakan Kapolri mengenai Transformasi Presisi, salah satunya penerapan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE), rencananya akan diterapkan di Lombok Timur.
E-TLE adalah teknologi kamera CCTV yang dapat mempersingkat cara menindak atau melakukan penindakan oleh para petugas di lapangan. Penerapan sistemnya, kendaraan yang melintas akan langsung dipindai melalui Kamera pengawas atau CCTV ke back office untuk recognize wajah maupun kendaraan. Datanya akan diolah menjadi catatan perilaku berlalu lintas atau dikenal dengan Traffic Attitude Record (TAR).
Kasat Lantas Lombok Timur (Lotim) AKP Putu Gde Caka mengakui, saat ini proses penerapan E-TLE masih sampai peninjauan titik pemasangan bersama dengan instansi terakit dan sosialisasi. Dalam waktu dekat akan diterapkan, sehingga pengawasan lalu lintas akan lebih efektif.
“Pengendara akan terawasi sepenuhnya selama 24 jam,” Gde Caka saat dihubungi kicknews.today, Senin (8/2).
Dengan E-TLE ini, kata Caka, penegakan hukum dengan tilang atau bukti pelanggarannya berupa bukti elektronik, bukan hasil penangkapan polisi di jalan raya. Dalam bukti elektronik nanti berupa capture pelanggar. Sehingga tidak ada lagi pelanggar yang pura pura tidak tahu.
“Hal ini dapat meminimalisir penyalahgunaan wewenang yang dilakukan anggota Polri,” harapnya.
Terkait jumlah E-TLE yang akan dipasang dan titik lokasinya tergantung hasil peninjauan bersama instansi terkait dan rapat koordinasi, dan tentunya keputusan pusat dari Korlantas.
“Secara bertahap akan membuat masyarakat Lotim selalu tertib berlalu lintas, tidak kucing-kucingan dengan petugas,” tegasnya.
Sebelum penerapan E-TLE, Satlantas Lotim saat ini sedang gencar menegakan aturan pemasangan TNKB di setiap kendaraan sesuai Perkap Nomor 5 Tahun 2012 tentang Regident Ranmor yang mengatur TNKB. Agar Kedepannya pelaksanaan ETLE berjalan dengan lancar. (Oni)
