Kelompok Tani geruduk Distan Lombok Tengah, pertanyakan bantuan

kicknews.today – Puluhan warga yang merupakan pengurus dari berbagai Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Lombok Tengah, mendatangi kantor Dinas Pertanian dan Peternakan setempat, Kamis (19/11). Mereka datang untuk mempertanyakan berbagai bantuan yang tidak kunjung terealisasi hingga saat ini serta berbagai permasalahan lainnya.

Ketua Kelompok Tani Desa Rembitan, Kedim mengatakan, pihaknya datang bukan untuk meminta atau mengemis kepada pemerintah. Hanya saja, mereka mengaku selama ini tidak ada perhatian kepada petani yang ada di wilayah binaannya. Seharusnya pemerintah hadir memberikan solusi terhadap berbagai persoalan yang ada dibawah.

“Selama ini tidak ada penyuluhan oleh Dinas di Desa Rembitan dan kami meminta sumur bor untuk pertanian saja selama ini tidak pernah bisa terealisasi,” ujarnya.

Pihaknya dari kelompok tani membutuhkan bimbingan dari pemerintah. Karena memang kelompok tani ini juga tidak bisa memberikan penyuluhan bagaimana menanam yang baik karena tidak memiliki keilmuan yang tinggi dalam bidang pertanian dan oleh Gapoktan sendiri hanya menyalurkan kalau ada bantuan.

“Bagaimana bisa sejahtera kalau benih saja sampai dengan saat ini tidak ada, makanya kami meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan kelompok kami juga seperti yang lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Forum Kelompok Tani Lombok Tengah, Sahabuddin menyoroti berbagai bantuan yang ada dan tidak merata. Salah satunya adalah program 1000 sapi yang hanya menyisir wilayah Kecamatan Pujut. Pasalnya, saat ini sebenarnya masih banyak Kecamatan yang sudah siap juga untuk menerima bantuan itu.

“Jadi kalau Gapoktan yang tidak mendapatkan bantuan 1000 sapi ini, kita harapkan agar bisa diberikan kambing,” katanya.

Sahabudin menambahkan, bahwa masalah benih juga harus jelas dalam minggu- minggu ini, karena ini sudah mulai musim tanam. Kalau tidak ada kejelasan maka mereka akan ke Gubernur.

“Begitu juga bantuan- bantuan yang lain bagi yang belum dapat agar diprioritaskan,” terangnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Lalu Iskandar menegaskan, sebelumnya oleh Dinas mengusulkan 25.600 hektar yang tersebar di 12 Kecamatan di Lombok Tengah, untuk mendapat bantuan benih padi. Jumlah tersebut dari luas lahan tanam yang ada di daerah itu mencapai 50.000 hektar, kendati ada yang sudah mendapatkan bantuan benih. Jumlahnya masih kisaran 100 hektar.

“Bantuan ini anggarannya bersumber dari APBN yang dikelola oleh Kementerian pertanian. Dari 25.600 hektar ini, benih yang diberikan itu ada 640 ton dengan anggaran sekitar Rp 6,1 milyar,” jelasnya.

Ia menegaskan, bahwa dalam perjalanannya oleh Kementerian melalui Direktorat Jendral Tanaman pangan, telah ditunjuk PT Sang Hyang Seri, sebagai penyedia benih ini. Namun, dalam pelaksanaannya, perusahaan ini tidak bisa melaksanakan kewajiban dengan tepat waktu yang membuat benih ini tidak bisa ter salurkan kepada masyarakat pada musim tanam ini.

“Sehingga penyaluran benih itu dilakukan oleh PT Pertani dan tuntas dalam minggu ini,” kataya.

Terkait dengan program 1000 sapi memang itu ditunjuk di lima desa yang berada di Kecamatan Pujut, penunjukan dilakukan langsung oleh pihak kementerian dan oleh Pemda sebenarnya sudah mengusulkan Kecamatan lain.

“Tim dari kementerian menilai di Kecamatan Pujut yang layak untuk pakan cukup tersedia dan ini sapi yang didatangkan dari Australia,” pungkasnya. (Ade)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI