Diduga Pupuk Palsu Beredar di Lombok Tengah

kicknews.today – Kelangkaan pupuk bersubsidi membuat petani di Lombok Tengah khususnya resah dengan adanya dugaan pupuk ilegal atau Palsu yang beredar.

Senin (18/1), Satreskrim Polres Lombok Tengah bersama Dinas Pertanian dan Peternakan setempat melakukan gelar perkara terhadap pupuk yang diamankan di Desa Labulia, karena diduga Palsu tersebut.

Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, AKP I Putu Agus Indra mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait pupuk yang diduga palsu atau illegal. Sehingga pihaknya tidak berani melakukan penyitaan pupuk yang diduga palsu tersebut.

“Kita amankan 1 Kwintal sebagai sampel untuk dilakukan uji Lab,” ujarnya kepada wartawan.

Ditegaskan, kalau ada pengecer yang terbukti menjual pupuk palsu akan ditindak tegas, karena sangat merugikan petani. Sehingga pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap peredaran pupuk bagi Petani tersebut.

“Setelah keluar uji lab, baru kita proses lebih lanjut. Pemilik saat ini sebagai saksi saja,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah mengamankan pupuk bersubsidi sebanyak 4 Ton yang diduga di jual dari luar RDKK oleh oknum pengecer di Kecamatan Janapria. Pengungkapan kasus penyalahgunaan pendistribusian pupuk bersubsidi itu dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat.

Sehingga anggota melakukan razia pasan dan berhasil mengamankan dua unit mobil pick up yang membawa pupuk untuk dijual di luar RDKK.

“Pemilik masih sebagai saksi, untuk proses lebih lanjut masih dilakukan penyelidikan,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Lalu Iskandar mengatakan, bahwa pihaknya belum bisa memastikan pupuk yang diamankan tersebut palsu atau tidak. Karena belum dilakukan uji lab, namun kalau melihat sepintas tidak sesuai dengan pupuk jenis phoska yang asli.

“Kita harus uji lab dulu untuk memastikan ini palsu atau tidak. Tapi kalau dilihat dari kandungannya memang berbeda dengan pupuk yang asli,” katanya.

“Produksen Pupuk yang legal untuk Lombok Tengah itu dari Pertrokimia dan Pupuk Kaltim,” pungkasnya. (Ade)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI