kicknews.today – Hari pertama kerja, Wakil Bupati Bima dr. Irfan melakukan hal berbeda selayaknya pimpinan daerah lainnya, yang biasanya melakukan Apel bersama kemudian sidak ke OPD dan seremonial lainnya. Dalam kunjungan kerja ke Desa Nanga Wera Kecamatan Wera (24/02/25) untuk melihat langsung banjir yang menewaskan 8 orang awal Februari lalu, Abi Dokter (Pangilan akrab Wabup Bima) masih sempat mendatangi aksi demonstrasi. Menariknya, dr Irfan ikut bersama-sama para demonstran melakukan orasi untuk menanggapi tuntutan terkait maraknya pembalakan liar di kawasan hutan.
Massa aksi mendesak Pemprov NTB segera bertindak terkait kerusakan hutan yang disinyalir menjadi penyebab banjir besar awal Februari kemarin hingga menelan korban jiwa. Selain itu, mereka juga menuntut perbaikan infrastruktur yang tidak pernah tersentuh selama puluhan tahun.
Menanggapi tuntutan tersebut, Wakil Bupati Bima, dr Irfan yang juga Ketua DPD PKS Kabupaten Bima ini menegaskan, bahwa tuntutan mahasiswa terkait dengan perbaikan infrastruktur di Kecamatan Wera bukanlah keinginan mahasiswa dan pemuda saja, melainkan kewajiban pimpinan daerah sebagai bupati dan wakil bupati terpilih.
”Perbaikan infrastruktur adalah prioritas utama kami dengan tetap memperhatikan postur anggaran. Apalagi sekarang negara sedang gencarnya melakukan efisiensi anggaran, nantinya kami akan melakukan perhitungan secara matang untuk memperbaiki infrastruktur serta mengedepankan distribusi keadilan ke setiap kecamatan di Kabupaten Bima,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, dalam menanggapi tuntutan pembalakan liar, Abi Dokter juga menegaskan bahwa persoalan hutan meskipun kewenangan Pemerintah Provinsi, tetapi Pemerintah Daerah Bima juga tidak bisa berdiam diri. Serta punya kewajiban yang sama untuk saling mengisi kekurangan dan mengatasi masalah. Oleh karenanya, dalam waktu dekat, Pemda akan mengundang Dinas Kehutanan Provinsi NTB, dalam hal ini KPH Maria Donggo Masa, Kodim Bima, Polres Bima Kota, OPD terkait, Camat, Kepala Desa serta pemerhati lingkungan lainnya, untuk mencari solusi bersama terkait persoalan tersebut.
”Harapannya tentu saja, ada sebuah formula yang paten untuk mencegah kerusakan yang lebih parah lagi. Kita menggunakan pendekatan persuasif sambil menegakkan aturan main yang berlaku. Pada akhir orasinya, wakil Bupati juga mengundang para demonstran untuk ngopi bareng di rumah jabatan sambil mendiskusikan banyak hal terkait dengan Kabupaten Bima kedepannya,” ujarnya.
Setelah selesai orasi, para demonstran merasa puas atas jawaban wakil Bupati serta mengapresiasi kehadiran Wakil Bupati Bima. Koordinator Umum Aksi, Ilansyah menyampaikan apresiasi atas kehadiran orang nomor dua di Kabupaten Bima ini. Biasanya selama ini, kami tidak pernah menemukan pejabat seperti beliau yang mau membaur bahkan berorasi langsung menanggapi tuntutan kami. Kebanyakan pejabat di daerah ini, biasanya lari sembunyi dan mengucapkan beribu alasan untuk menghindari demo seperti ini.
”Kami pikir ini adalah sebuah perubahan mind set pemimpin daerah yang mesti kami apresiasi. Sehingga nantinya tidak ada jalan buntu karena tuntutan kami juga mendapatkan jawaban. Selama ini kami hanya mengharapkan ada komunikasi dua arah seperti ini, supaya semuanya jelas dan terarah,” papar Kader HMI ini mengakhiri obrolan. (sf/jr)