kicknews.today – Sejak terjadinya curah hujan tinggi pada Desember 2022, harga garam di Lombok Timur (Lotim) mengalami kenaikan. Hal itu dikarenakan para produsen tidak bisa lagi memproduksi garam. Bahkan tambak garam saat ini dialihkan untuk budidaya ikan.
Seorang pedagang garam asal Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Inaq Anjas mengatakan, satu bulan terakhir harga garam semakin mahal. Untuk garam kasar, biasanya dijual dengan harga Rp20 ribu per karung ukuran kecil saat ini naik jadi Rp25 ribu.

“Setiap musim hujan harga garam selalu naik, naiknya hanya Rp5 ribu saja,” terangnya saat ditemui wartawan.
Begitu juga garam halus dari harga Rp60 sampai Rp70 ribu per kantong plastik ukuran besar, kini naik jadi Rp80 ribu.
“Kalau yang dijual pakai kantong plastik di pasar tidak naik tetap Rp 5 ribu, tapi isinya dikurangi,” katanya.
Cuaca ekstrim kata dia, juga berimbas pada omset penjualan para pedagang setiap harinya. Diakuinya saat ini perharinya garam yang terjual paling banyak Rp200 ribu. Beda dengan musim kemarau mencapai Rp400 ribu.
“Pernah juga tidak sehari tidak ada yang beli. Kendalanya juga saya tidak ada kendaraan untuk jual keliling atau ke pasar. Beda dengan yang lain, mereka bahkan jual hingga ke Sumbawa,” katanya.
Sejak dua bulan terakhir ini para produsen garam sudah libur untuk memproduksi garam karena terdampak musim hujan. Tambak garam milik warga digenangi air sehingga banyak warga mengalihfungsikan tambak mereka jadi tempat budidaya ikan. (cit)