Gus Irfan ingin Asrama Haji Lombok tidak seperti rumah hantu

Menteri Haji dan Umroh Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf saat melakukan sidak ke Asrama Haji Lombok. (foto ist)

kicknews.today – Menteri Haji dan Umroh Republik Indonesia, Mochamad Irfan Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irfan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Asrama Haji Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (22/10/2025).

Dalam sidak tersebut, Gus Irfan meninjau langsung berbagai fasilitas yang ada di Asrama Haji NTB, mulai dari kamar tidur, aula, hingga dapur. Dari hasil tinjauannya, ia menilai kondisi asrama haji di NTB sudah cukup baik, meski masih ada beberapa hal yang perlu dimaksimalkan.

”Ini secara umum lumayan bagus, hanya saja tentu perlu dimaksimalkan fungsinya,” ujar Gus Irfan di Mataram.

Pengecekan ini dilakukan guna memastikan bangunan asrama haji tidak terbengkalai. Seperti yang ada dibeberapa daerah di Indonesia. Artinya, tidak hanya dirawat saat musim Haji saja sehingga tidak terbengkalai seperti rumah hantu.

“Saya tidak ingin Asrama Haji ini kalau tidak musim Haji menjadi rumah hantu,” kata Irfan di Mataram, hari ini.

Gus ifan menerangkan, Pemerintah Pusat sudah menganggarkan Rp100 miliar hingga Rp200 miliar untuk pembangunan Asrama Haji. 

“Pada kenyataannya tidak bisa dikelola dengan baik, ini yang perlu kita atensi,” ujarnya.

Dengan Kementerian Haji dan Umrah yang berdiri sendiri saat ini, Irfan meminta tim internalnya untuk mendata Asrama Haji yang pengelolaannya belum baik. Agar ke depannya bisa menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Kalau di sini (Lombok) secara umum bagus, tetapi harus dimaksimalkan. Walaupun PNBP masuk tetapi target pasti rendah,” kata Irfan.

Lebih lanjut Gus Ifan menilai hotel-hotel yang ada di dalam Asrama Haji Embarkasi Lombok bisa disewakan, sebagai hotel umum diluar musim Haji, Bahkan, ia meminta agar hotel-hotel tersebut memiliki nama sendiri tanpa ada embel-embel Asrama. Menurutnya, hal ini dapat mengubah kesan masyarakat terhadap asrama haji yang selama ini dianggap murah dan kumuh. 

“Seharusnya bisa. Kalau perlu jangan pakai nama asrama, misalnya jadi Hotel Arofah atau apa, untuk menghilangkan kesan bahwa asrama haji itu murah dan kumuh. Yang penting kepemilikannya tetap Kementerian,” tutupnya

Sebagai informasi, kunjungan Menteri Haji dan Umroh Republik Indonesia, Mochamad Irfan ke Asrama Haji provinsi NTB dilakukan usai menghadiri kegiatan konsolidasi penyelenggaraan haji dan umroh di UPT Asrama Haji Embarkasi Lombok, Sabtu (11/10/25). (wii) 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI