Gunung Rinjani semakin kotor, Masyarakat Adat Sembalun minta perlindungan ke Pemerintah Pusat

Masyarakat Adat Sembalun usai melaksanakan ritual Adat Jambe' Gunung Rinjani
Masyarakat Adat Sembalun usai melaksanakan ritual Adat Jambe' Gunung Rinjani

kicknews.today – Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Daerah Sembalun menyuarakan protes keras terkait kelestarian dan kesucian Gunung Rinjani. Mereka meminta pemerintah memberikan perlindungan terhadap keyakinan dan ritual adat yang telah dilaksanakan secara turun-temurun.

Ketua PHD AMAN Daerah Sembalun, Ketua Majelis Adat Sasak Paer Khusus Sembalun, dan Pemangku Adat Gunung Rinjani telah mengajukan surat resmi kepada Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat di Jakarta.

Dalam surat tersebut, mereka memohon perlindungan terhadap keyakinan dan ritual adat di Gunung Rinjani, sesuai amanat dari Pasal 18B ayat (2) dan Pasal 28 ayat (3) UUD 1945, serta UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM.

Gunung Rinjani, yang dianggap sebagai tanah suci oleh masyarakat adat Sembalun, menjadi lokasi penting bagi pelaksanaan ritual adat “Bejoyo Gunung”. Ritual ini bertujuan memuliakan Gunung Rinjani dan menjaga keseimbangan alam.

Namun, sejak tahun 1990-an, ketika Gunung Rinjani ditetapkan sebagai Taman Nasional (TNGR), masyarakat adat Sembalun merasa bahwa ritual-ritual adat mereka tidak lagi dihormati. Pemangku adat mencatat banyak kotoran dan sampah di sekitar Danau Segara Anak yang dianggap sakral, mencemarkan tempat-tempat ritual tersebut.

PHD AMAN Daerah Sembalun menegaskan bahwa masyarakat adat Sembalun tidak menolak kegiatan wisata dan keberadaan TNGR. Namun, mereka meminta hak-hak ritual dan keyakinan mereka dihormati. Mereka mendesak pengelola TNGR untuk menyediakan fasilitas kebersihan yang memadai dan melibatkan masyarakat adat dalam penertiban wisatawan yang melanggar aturan.

“Ritual Bejoyo Gunung yang kami lakukan setiap tahun bukan sekadar tradisi, tetapi juga cara kami menjaga keseimbangan alam dan kehidupan masyarakat. Kami memohon agar pemerintah melindungi hak-hak kami sebagai masyarakat adat,” ujar Kiyai Adat Gunung Rinjani, Sayidina Muhammad saat dihubungi, Selasa 2 Juli 2024.

Menurutnya, untuk urusan kesucian, kebersihan dan menjaga kesakralan Gunung Rinjani, pemerintah harus segera turun tangan, karena TNGR sendiri dianggap belum mampu mengelola Gunung Rinjani dari semua aspek yang dimaksud.

“Kita ingin semua pihak menjaga Gunung Rinjani. Jangan hanya mengambil keuntungan dari Rinjani karena menurut kami di Lombok, Gunung Rinjani ialah martabat kami,” tegasnya. (red.)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI