Gumpalan buih kembali muncul di teluk Bima

Gumpalan buih warna coklat muncul di Pantai Lawata Kota Bima, Jumat (9/2/2024).
Gumpalan buih warna coklat muncul di Pantai Lawata Kota Bima, Jumat (9/2/2024).

kicknews.today – Gumpalan buih kembali muncul di perairan Teluk Bima sejak beberapa hari terakhir. Fenomena munculnya limbah itu bukan pertama kali terjadi di Teluk Bima. Pada tahun 2022 gumpalan buih muncul lebih banyak. Bahkan banyak ikan mati hingga tempat wisata sepi pengunjung.

Kepala Desa (Kades) Bajo A Rahim mengaku sudah mengetahui hal itu. Menurut pengakuan nelayan, buih berbusa warna coklat itu masih terlihat hingga Jumat (9/2/2024).

“Saya tidak tahu penyebab munculnya gumpalan buih itu. Kata nelayan di sini buih itu berbau dan beracun,” kata A Rahim, Jumat (9/2/2024).

Fenomena seperti ini kata dia, juga pernah muncul di tahun sebelumnya. Bahkan beberapa nelayan saat itu takut melaut di teluk setempat.

“Sekarang juga begitu, terutama nelayan bagang. Mereka mengaku beberapa hari terakhir jaring ikan kerap dipenuhi gumpalan tanah semacam lumut,” katanya.

Gumpalan buih itu kini sudah menyebar di beberapa titik pantai. Seperti di pantai Amahami dan tempat wisata Pantai Lawata Kota Bima.

Seperti diberitakan sebelumnya, fenomena limbah laut itu lebih menjurus ke Sea snot, suatu lendir laut atau sekumpulan organisme mirip mukus yang ditemukan di laut. Sifatnya yang mirip gelatin dan cream umumnya tak berbahaya. Namun dapat mengandung virus dan bakteri, termasuk E-Coli.

Lendir laut sering muncul di Laut Tengah dan baru-baru ini menyebar ke Laut Marmara Turki. Salah satu penyebabnya karena pemanasan global, juga banyaknya buangan limbah tanpa pengolahan terlebih dahulu yang terakumulasi selama ini menuju Teluk Bima serta akibat naiknya temperatur air laut. Kerusakan tersebut berdampak jangka panjang pada biota laut. Seperti ikan yang mati dan kesehatan manusia. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI