kicknews.today – Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) turun ke lapangan melakukan pengecekan setelah menerima laporan terkait kelangkaan Elpiji 3kg yang terjadi di Lombok khususnya Kabupaten Lombok Barat.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik NTB, Yusron Hadi menegaskan tim pemerintah provinsi sudah turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan ke wilayah Gerung, Kuripan dan sekitarnya yang teridentifikasi kekurangan elpiji 3kg bersamaan dengan hari besar umat muslim dalam merayakan Maulid Nabi.

“Dari pemantauan tersebut sebenarnya dari jumlah persediaan dari semua kebutuhan tidak ada persoalan, namun ini ada pola distribusinya saja yang kurang merata,” ujar Yusron, Jumat (19/9/2025).
Saat ini Pemprov NTB sendiri sudah mengambil langkah guna mengatasi kelangkaan elpiji 3 kilogram tersebut. Satu di antaranya, Pemprov sudah bersurat ke BP Migas untuk meminta segera tambahan kuota elpiji 3 kilogram itu.
”Selain kita terus melakukan pemantauan dan tentu saja mendesak agar penambahan kuota ini sesegera mungkin dipenuhi,” tegas Yusron Hadi.
Selain itu, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait akan melakukan pemantauan secara berkala untuk memastikan pemerataan distribusi tetap bisa berjalan.
“Kemudian menguatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga hal seperti ini tidak berulang,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur NTB Dr H Lalu Muhamad Iqbal mengaku sudah berbicara dengan Pertamina terkait persoalan kelangkaan elpiji subsidi 3 kilogram yang sedang terjadi di Lombok.
“Saya sudah berkomunikasi dengan pihak terkait (Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus). Supaya kelangkaan dapat segera teratasi,” terang Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, Jumat (19/9)
Terkait penyebab kelangkaan ini, Gubernur Iqbal memastikan tidak ada kaitan dengan dapur makan bergizi gratis (MBG), hanya saja permintaan di masyarakat sedang mengalami kenaikan.
”Itu karena ada permintaan tinggi sehingga terjadi kelangkaan. Hal yang sama pernah terjadi di Pulau Sumbawa bulan lalu. Alhamdulillah, kita bisa selesaikan dalam waktu satu hari,” ujarnya
Pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melaku pembelian secara berlebihan ( panic buying) sembari menunggu penyesuaian distribusi yang Tengah di upayakan.
”Kami pastikan pengawasan akan di lakukan secara berkala, pemerintah tidak tinggal diam dan akan terus memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi”. Tegas Mik Iqbal sapaan akrabnya. (wii)