Gubernur Iqbal luncurkan 50 koperasi desa percontohan dengan modal masing-masing 50 juta

Gubernur NTB Dr H Lalu Muhamad Iqbal saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Indonesia Wilayah NTB (Dekopinwil) di Bank NTB Syariah, Selasa 9/12 (foto kicknews.today/wn)

kicknews.today – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr H Lalu Muhamad Iqbal meluncurkan pembangunan 50 koperasi desa percontohan dengan modal awal Rp50 juta per koperasi. Dana tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai modal usaha, membangun portofolio bisnis, hingga mengukur kapasitas kredit dalam waktu satu tahun.

 

“Kalau tidak kita kawal, tidak mungkin koperasi besar lahir. Pemerintah tidak boleh hanya mencari aman, kita harus memberi contoh,” kata Iqbal saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Koperasi Indonesia Wilayah NTB (Dekopinwil) di Bank NTB Syariah, Selasa (9/12/2025).

Lombok Immersive Edupark

 

Untuk mempercepat transformasi, Gubernur Iqbal menginstruksikan Bank NTB Syariah agar mempercepat pengembangan koperasi desa, khususnya Koperasi Desa Merah Putih. Ia menilai birokrasi selama ini terlalu lambat merespons kebutuhan pengembangan koperasi, sehingga ia meminta bank NTB Syariah bergerak cepat. Gubernur Iqbal menilai koperasi adalah inti dari ekonomi kerakyatan yang selama ini diperjuangkan Indonesia. Ia mengingatkan bahwa bangkit bersama bukan sekadar slogan, tetapi prinsip kerja yang harus diterapkan.

 

“Bangkit itu bukan menunggu dibangkitkan, tetapi bergerak bersama,” tegasnya.

 

Dimana Saat ini, sekitar 1.166 desa dan kelurahan di wilayah yang berpotensi menjadi basis koperasi desa. Jika setiap koperasi mampu memiliki kapitalisasi minimal Rp1 miliar, maka valuasi koperasi desa secara keseluruhan dapat mencapai lebih dari Rp1 triliun.

 

“Ini akan menciptakan jaringan distribusi logistik paling merata di Indonesia. Setiap desa bisa menjadi simpul ekonomi,” jelasnya.

 

Dengan jaringan koperasi desa, distribusi barang dapat menjadi lebih efisien daripada rantai distribusi perdagangan besar yang selama ini dikuasai swasta. Dalam skema itu, koperasi desa menjalankan distribusi lokal sementara koperasi pusat menangani distribusi antar kabupaten dan antar wilayah, membentuk ekosistem logistik rakyat yang lebih murah dan mandiri.

 

Gubernur Iqbal menekankan pula tiga hal penting yaitu, perlu dibangun kompetensi pusat yang melibatkan akademisi, universitas, pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat kapasitas koperasi, harus ada eksperimen-eksperimen model bisnis koperasi, tidak hanya mengandalkan sistem simpan-pinjam yang kini lebih banyak dipakai untuk berutang daripada berproduksi dan partisipasi anggota harus menjadi ruh koperasi, agar tidak terjadi praktik di mana hanya sedikit orang yang menikmati manfaat koperasi.

 

Dirinya menekankan bahwa koperasi harus menjadi wadah yang inklusif, di mana setiap anggota memiliki peran. Mulai dari pengelola dapur umum dalam kegiatan desa, tim pemelihara jalan hingga pengelolaan usaha-usaha kecil masyarakat, semua harus menjadi bagian dari ekosistem koperasi.

 

“Kita harus memiliki kehormatan bahwa pendapatan saya berasal dari kerja, bukan keberuntungan,” ujarnya.

 

Gubernur Iqbal menutup pidatonya dengan ajakan kuat untuk menghidupkan kembali koperasi sebagai roh ekonomi bangsa. 

 

“Koperasi bukan sekadar lembaga. Koperasi adalah jalan, koperasi adalah gerakan, koperasi adalah roh ekonomi kerakyatan,” tutupnya.

 

Dirinya meminta dukungan semua pihak untuk mempercepat transformasi koperasi desa sehingga Indonesia mampu melahirkan koperasi berskala dunia dan kembali menempatkan ekonomi rakyat sebagai tiang utama kemandirian bangsa. (wii/*) 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI