kicknews.today – Krisis air bersih berkepanjangan menjadi kekhawatiran para pengusaha di kawasan Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air) di Gili Indah, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Pasalnya, sudah tiga hari suplai air bersih terhenti.
Krisis air bersih ini telah menimbulkan banyak komplain dari wisatawan yang menginap di Tiga Gili. Bahkan masih banyak dampak lainnya dirasakan.

“Pemda KLU harus segera mengambil langkah yang konkrit dan efektif untuk mengatasi masalah ini. Kalau tidak ada tindakan yang cepat, kami tidak punya pilihan lain selain menutup operasional dan mengharuskan tamu untuk check out,” ujar Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan, Senin (24/6/2024).
Dikatakannya, tidak adanya air selama tiga hari telah berdampak besar pada operasional pelayanan wisatawan di Gili Trawangan.
“Saat ini tengah memasuki high season dengan angka kunjungan wisatawan melebihi 2 ribu jiwa per hari. Maka dari itu kami meminta agar PT TCN segera menghidupkan kembali air bersih di Gili Trawangan,” katanya.
Menurutnya, jika ada persoalan yang terjadi antara PDAM atau Pemerintah Daerah (Pemda) dengan perusahaan yang lain itu bukan urusan pelanggan. Termasuk persoalan kerusakan lingkungan dan sebagainya.
“Tentu sudah ada ranahnya yang akan menyelesaikan persoalan tersebut. Begitu juga dengan yang lainnya,” tegasnya.
“Saat ini yang terjadi adalah yang bukan ranah kita, akhirnya kita ikut terlibat. Pelanggan itu tidak perlu tanda tangan. Tapi kita tetap mengutamakan musyawarah dalam hal ini,” lanjut Lalu Kusnawan.
Krisis air ini dikhawatirkan akan berkepanjangan dan memberikan dampak pada destinasi wisata maupun pengusaha.
“Para tamu kami sudah banyak yang bertanya kondisi air ini. Bahkan ada juga tamu yang menginap cancel kedatangan mereka karena isu krisi air ini sudah menyebar,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut tambahnya, para pengusaha tetap optimis masalah air bersih bisa segera terselesaikan.
“Nyatanya, fakta sudah jelas. Bukan rahasia lagi,” geramnya. (gii)