Gerindra ungkap alasan serahkan B1KWK ke Najmul-Kus di Pilkada Lombok Utara 

Ketua DPD Gerindra saat menyerahkan surat B1KWK untuk Najmul-Kus.
Ketua DPD Gerindra saat menyerahkan surat B1KWK untuk Najmul-Kus.

kicknews.today – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra memutuskan untuk memberikan B1KWK nya ke Bakal calon (Bacalon) Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar dan Kusmalahadi Syamsuri (Najmul-Kus). Hal ini dilakukan berdasarkan hasil survey yang menunjukkan pasangan ini memiliki hasil yang tinggi.

Sekertaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Nusa Tenggara Barat (NTB), Nauvar Furqony Farinduan mengatakan, soal keputusan pemberian B1KWK untuk Lombok Utara memang sudah melalui proses dari tingkat bawah hingga atas. Bahkan pertimbangan ini sudah dilakukan dengan cara yang subjektif, objektif dan politis. 

“Seperti yang disampaikan Pak Ketua DPD Gerindra, Pathul Bahri, bahwa hanya satu oranglah yang akan jatuh dalam sebuah keputusan, dan ini kondisi yang terjadi di Lombok Barat dan KLU,” tegas Farin sapaannya, Minggu (25/08/2024).

Dengan keluarnya B1KWK ini,  tentu Gerindra sudah tidak lagi membahas hasil  keputusan tersebut. Sebab keputusan ini sudah final dan melalui proses pertimbangan yang banyak, bahkan sudah diparipurnakan. 

Lanjut Farin, setelah keluarnya keputusan ini, seluruh kader Gerindra baik yang duduk di DPR, fungsionaris dan pejuang Gerindra harus mengikuti keputusan itu. Sebab itu adalah perintah langsung dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto untuk memastikan kemenangan semua Paslon yang diusung oleh partai.

“Terkait ada kader yang tidak diusung, seperti Lombok Barat sudah jelas. Kalau buk Nurhidayah sudah nyata ber KTA Demokrat dan mulai hari ini Pimpinan DPC (dewan pimpinan cabang) Gerindra Lombok Barat saya ambil alih. Sehingga sekarang saya duduk sebagai Sekertaris DPD dan Ketua DPC Gerindra Lobar. SKnya sudah ada,” jelasnya.

Dia menegaskan, Gerindra tidak seperti partai lain. Untuk proses pergantian kepempimpinan kepengurusan, itu semua murni hak prerogatif dari DPP. Artinya hal seperti ini di partai Gerindra sudah biasa terjadi, kapan pun bisa diganti. 

“Bagaimanapun harus memenangkan yang sudah diusung sama Gerindra. Siapapun yang tidak tegak lurus, maka akan kami berikan surat peringatan sampai 3 kali hingga pemecatan kalau tidak tegak lurus,” tegasnya.

Dikatakan Farin, hal yang terjadi di Lombok Utara, perlu diketahui sejarahnya di 2019 lalu, bahwa Danny Karter Febrianto Ridawan juga bukan kader partai, selanjutnya menggeser mantan Wakil Bupati KLU Sarifuddin.

“Ini merupakan kejadian serupa, bahkan Sarifuddin waktu itu menerima keputusan partai dan beralih ke partai lain. Danny sebagai kader Gerindra harus memahami keputusan itu. Sebab proses seperti ini di Gerindra sudah biasa,” katanya . 

Dia menceritakan, sebelum keluarnya B1KWK ini,  pembahasan tentang Danny sebagai bakal calon (Bacalon) kepala daerah sudah dilakukan hingga ke DPP. Dalam prosesnya Farin mengaku sebagai saksi hidup yang membawa Danny ke DPP membicarakan hal tersebut. 

Namun, ini semua merupakan keputusan mutlak DPP, dan dirinya mengaku tidak pernah terlibat dalam ruang pembahasan keputusan tersebut. “Yang jelas, Danny sudah diberikan ruang terbuka untuk menyampaikan itu secara langsung,” ungkapnya.

“Terus diujung kenapa bukan Danny  yang di usung, tapi Najmul-Kus? Ini karena memang ada beberapa proses di Gerinda dan Danny memang harus memahami itu,” ucapnya. 

“Sama seperti saya, di Lombok Utara itu untuk jabatan Pimpinan DPC KLU di Ambil alih oleh pak Sudirsah Sujanto sampai dengan Pilkada selesai,” tambahnya. 

Sementara itu, H Najmul Akhyar mengatakan, soal keputusan ini dirinya tidak mau mencampuri urusan partai Gerindra. Persolan kenapa Gerindra memberikan rekomendasi ke pasangan Najmul-Kus itu sepenuhnya diserahkan ke Gerindra. 

“Jadi ketika Gerindra mengundang kami dan manyampaikan ke DPP bahwa rekomendasi diberikan ke kami, itu sebuah berkah bagi kami,” ucapnya.

Dalam hal ini dirinya tidak berhak mencampuri urusan partai Gerindra. Saat ini partai yang mengusung pasangan Najmul-Kus tidak hanya Gerindra, ada  Perindo, Demokrat, PPP dan Golkar yang akan menyusul. 

“Menurut saya semua kader harus ikut partainya. Karena bagaimanapun proses dilakukan dari jenjang bawah hingga ke atas, sampai pada  keluar lah B1KWK ini,” katanya.

Untuk persolan ini, Najmul mengaku tidak tahu respon kader Gerindra di Lombok Utara, yang jelas dirinya berharap agar kader Gerindra sama- sama bersatu memperjuangkan pasangan Najmul-Kus.

Ketika DPP sudah memutuskan itu, tentu besar harapannya gerbong Gerinda bisa ikut berjuang bersama Najmul-Kus. 

“Soal kominkasi dengan Gerindra, memang sudah lama kami kominkasi hingga munculnya B1KWK. Nanti pada Rabu (28/08) kami akan mendaftar ke KPU (Komisi Pemilihan Umum),” cetusnya.

Sementara Kusmalahadi menambahkan,  dirinya mengucap syukur atas rekomendasi yang diberikan Gerindra. Ini merupakan buah dari hasil ikhtiar yang dilakukannya selama ini. 

“Jadi tidak ada usaha yang sia-sia, dan ini adalah langkah awal kami bagiamana kami bisa perjuangkan kedepannya, agar kepercayaan Gerindra ini bisa kami laksanakan dengan baik,” tegasnya.

Kata Bang Kus, soal kenapa Gerindra mendukung Najmul-Kus, itu adalah politik. Sebab ikhtiar pasangan Najmul-Kus tidak hanya di Gerindra, tetapi juga partai lainya. Soal keputusan tentu itu kita serahkan semuanya ke partai Gerindra.

“Besar harapan kami agar kader Gerindra di KLU bisa mendukung pasangan Najmul-Kus, agar kader Gerindra bisa support kami utuh baik dari Kader maupun simpatisan Gerindra,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI