Geopark Tambora tanam mangrove cegah abrasi, Bupati Dompu: 1 pohon selamatkan banyak ekosistem

Bupati Dompu bersama tim Geopark Tambora usai penanaman mangrove di Kecamatan Pekat. Foto: Dok. Geopark Tambora
kicknews.today – Geopark nasional Tambora memperingati Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional (Internasional Day For Disaster Reduction/IDDR) di Wisata Hutan Mangrove Nanga Nae Desa Pekat Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu, Senin (14/10/2025). Rangkaian acara tersebut dilakukan penanaman bibit mangrove di sepanjang garis pantai Desa Pekat yang rawan abrasi.
 
Kegiatan ini mengangkat tema “Bangun Ketangguhan Pesisir, Kurangi Risiko Bencana”. Berkolaborasi dengan sejumlah Pokdarwis di wilayah Pekat dan sekitarnya serta pemerintah desa setempat.
 
Kegiatan itu dihadiri Bupati Dompu Bambang Firdaus SE, Anggota DPRD Kabupaten Dompu dari Fraksi Gerindra, Kepala BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perikanan dan Kelautan , Bappeda dan Litbang Dompu. Selain itu ada diikuti Camat Pekat beserta unsur TNI/Polri, dan masyarakat umum.
 
GM Geopark Tambora, Makdis Sari, M.Si mengatakan, kegiatan IDDR (Internasional Day For Disaster Reduction) bukan kali pertama, melainkan dilakukan setiap tahun sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
 
“IDDR ini dilaksanakan secara sustainability. Khusus Geopark Tambora telah melaksanakan sejak tahun 2019 dan terus berlanjut kedepannya. Kami sangat peduli dan prihatin kondisi lingkungan kita sekarang,” jelasnya.
 
GM Geopark Tambora menegaskan komitmennya untuk terus berkordinasi dengan pemerintah, mulai dari pemerintah desa hingga pemerintah pusat, demi memajukan dan mengembangkan potensi daerah. Kemudian berkolaborasi dengan komunitas dalam mengembangkan potensi wisata.
 
“Potensi wisata kita banyak. Mengelola potensi ini kita harus merumuskan secara bersama konsepnya. Promosi bareng-bareng,” ajaknya. 
 
Sementara, Bupati Dompu Bambang Firdaus, SE menyampaikan apresiasi kepada Geopark Tambora atas inisiatif penyelenggaraan kegiatan yang menggabungkan aspek edukasi, konservasi, dan mitigasi bencana.
 
“Atas nama pemerintah kabupaten Dompu, saya apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, secara pribadi juga saya suka menanam, Kegiatan ini sebuah langkah konkret dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan sekaligus memperkuat ketangguhan daerah terhadap bencana,” tegasnya.
 
Bupati Dompu menilai bahwa penanaman mangrove di kawasan pesisir sangat penting dalam menghadapi perubahan iklim dan ancaman abrasi.
 
“Selain penanaman pohon mangrove aktivitas penanaman pohon lainnya juga harus kita galakkan, karena ini penting dilihat dari segala aspek kehidupan,” ujarnya.
 
Ia sangat mendukung bahwa Nanga Nae menjadi destinasi wisata alam bahari. Selain pohon mangrove, ada mata air yang harus dijaga bersama. Untuk menata serta menjaga tempat ini pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan semua pihak.
 
“Satu pohon yang kita tanam banyak mahluk yang bernaung dan terselamatkan. Semakin banyak yang kita tanam maka banyak  menyelamatkan rantai ekosistem, baik ekosistem keragaman hayati maupun biota lainnya. Saya suka merawat pohon, kepala dinas pun saya larang menebang pohon,” pungkasnya.
 
Kegiatan tersebut berlangsung sukses dan lancar. Selain penanaman pohon mangrove, juga diadakan dialog antara Bupati Dompu dengan sejumlah Pokdarwis yang hadir, dan merumuskan paket wisata. (jr)

 

 

 

 
Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI