kicknews.today – Seorang perempuan pelaku penggelapan sepeda motor inisial DK, Pegawai Negeri Sipil (PNS) alamat BTN Medana Asri Medana, Tanjung, Kabupaten Lombok Utara ditangkap polisi, Senin (11/12/2023). Selain DK, polisi juga menangkap perempuan inisial HYH, asal BTN Griya Panda l Mutiara Desa Monjok Perluasan Kecamatan Selaparang Kota Mataram.

Kedua pelaku ditangkap di Kelurahan Pagutan dan Selaparang Kota Mataram. Penangkapan pelaku berdasarkan laporan korban bernama Lalu Munir Hadinata, asal Dusun Lendang Berora, Desa Singgar Penjalin Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
Kapolres Lombok Utara AKBP Didik Putra Kuncoro, SIK, M.Si melalui Kasat Reskrim Iptu Gufron Subeki, SH menyampaikan, kasus penggelapan itu terjadi 27 Oktober 2023 sekitar pukul 11.00 Wita. Bermula DK menyewa 1 unit sepeda motor jenis Scoopy. Kemudian pada 31 Oktober 2023 DK kembali menyewa satu 1 unit sepeda motor jenis Beat Street.
“DK menyewa kedua sepeda motor tersebut sebesar Rp100 ribu per hari” mata Kasat Reskrim, Rabu (13/12/2023).
Pengakuan korban bahwa uang setoran sepeda motor hingga tanggal 16 November 2023 masih lancar. Setelah itu, menghilang. Setelah korban mencari tahu, ternyata dua sepeda motor tersebut sudah digadai ke warga insial S di Kota Mataram.
“Korban kemudian melaporkannya ke Polres Lombok Utara,” katanya.
Berdasarkan laporan tersebut, tim lakukan penyelidikan terhadap keberadaan pelaku dan barang bukti. Senin (11/12/2023), tim langsung menuju kediaman S untuk mengamankan dua unit sepeda motor tersebut.
Dari pengakuan S bahwa kedua barang bukti digadaikan bertahap, yakni digadaikan sepeda motor Beat Street seharga Rp 9.000.000 dan (BB) sepeda motor Scoopy beserta sertifikat dengan harga Rp 20.000.000.
“Selanjutnya tam melakukan pencarian terhadap terduga pelaku dan sekitar pukul 12.30 Wita, HYH diamankan di wilayah Lingkungan Marong Kelurahan Karang Baru Kecamatan Selaparang Kota Mataram,” jelas Kasat.
Setelah dilakukan pengembangan dari HYH, diketahui bahwa DK telah diamankan di Polsek Batu Layar dengan kasus yang sama. Terduga pelaku HYH bersama Barang Bukti berupa dua unit sepeda motor dibawa ke Polres Lombok Utara untuk dilakukan pemeriksaan.
Berdasarkan pengakuan terduga HYH bahwa,l uang hasil gadai Beat Street Rp 9.000.000 dibagi dua yaitu Rp 4 Juta untuk dirinya dan Rp4 juta untuk pelaku DK. Sedangkan Rp1 juta dipotong langsung oleh S, penerima gadai.
“Uang hasil gadai Honda Scoopy Rp 20.000.000 yakni Rp 5 juta untuk terduga pelaku HYH dan sisa 15 juta digunakan oleh kedua pelaku untuk menebus mobil yang mereka gadai,” pungkasnya. (jr)