Gegara tanya Program Indonesia Pintar, mahasiswa di Bima di DO

kicknews.today – Peringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), diwarnai aksi demonstrasi puluhan mahasiswa. Mereka mengungkap kriminalisasi yang dilakukan dua lembaga kampus swasta di Bima.

Massa aksi yang mengatasnamakan Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR) ini menyorot keputusan Drop Out (DO) seorang mahasiswa bernama Syamsurijal oleh kampus STIE Bima.  Kemudian kasus pemukulan oleh dosen Taman Siswa (Tamsis) Bima terhadap mahasiswa bernama Firdaus.

Koordinator Lapangan (Korlap), Firdaus mengatakan, dua tindakan kriminalisasi mahasiswa tersebut berlangsung saat Ramadhan lalu. Syamsurijal di DO lembaga kampus, karena telah mempertanyakan Program Indonesia Pintar (PIP) yang diduga tidak tepat sasaran.

Sementara Firdaus dipukul oknum dosen lantaran menyampaikan kritikan terhadap kebijakan kampus. Menurut dia, dua kasus tersebut merupakan potret buruk pelayanan lembaga perguruan tinggi yang ada di Bima.

“Kami minta dua kasus ini diusut tuntas,” tegas Firdaus, Selasa (2/5).

Menanggapi hal itu, Ketua STIE Bima Firdaus mengaku, mahasiswa yang dikeluarkan bukan hanya sekedar karena mempertanyakan PIP, tapi juga ada banyak faktor lain.

Sejumlah kasus yang pernah dilakukan Syamsurizal dalam lingkungan kampus kata dia, membuat keributan dengan satpam dan admin kampus. Kemudian tidak menghargai dosen saat melaksanan ujian semester dan bersikap arogan dan suka buat gaduh terhadap sesama mahasiswa.

“Dia juga tidak menerima dinasehati oleh tim KIP untuk kuliah dengan baik dan hanya dapat IPK 1,88. Masih banyak lagi pertimbangan lain, sehingga dia di DO,” terangnya, Selasa (2/5). (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI