Gaungkan pelestarian gasing, Fortina bakal terbentuk di Lombok Utara

Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri. (Poto kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Di tengah derasnya arus modernisasi dan digitalisasi, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus menggelorakan semangat pelestarian olahraga tradisional, salah satunya melalui permainan gasing yang sarat nilai budaya. Upaya ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Lombok Utara, Kusmalahadi Syamsuri, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) KLU.

 

Wabup yang akrab disapa Bang Kus ini menegaskan komitmennya untuk menjaga eksistensi olahraga tradisional melalui pembentukan Fortina (Federasi Olahraga Rekreasi Tradisional Indonesia) tingkat kabupaten.

 

“Keinginan kita jelas, menjadikan olahraga tradisional tetap eksis di masyarakat. Kami sudah berkoordinasi dengan KORMI Provinsi NTB untuk segera membentuk Fortina di Lombok Utara,” ungkapnya, Selasa (29/07/2025).

 

Langkah awalnya adalah membentuk paguyuban pegiat olahraga tradisional, yang nantinya akan menjadi embrio Fortina. Paguyuban ini akan menghimpun para pelaku dari berbagai wilayah, mulai dari Pemenang hingga Bayan, yang selama ini aktif mengembangkan permainan seperti gasing, egrang, slodor, dan lainnya.

 

Antusiasme masyarakat disebut sangat tinggi. Hal itu terlihat dari gelaran Gasing Bang Kus Cup yang berhasil menarik 40 pegiat untuk berpartisipasi. Kegiatan ini menjadi contoh konkret bahwa olahraga tradisional masih memiliki ruang dan peminat yang besar di tengah masyarakat.

 

“Kita kumpulkan dulu para pegiatnya, jadikan satu paguyuban, kemudian daftarkan ke KORMI. Setelah itu, kita ajukan ke provinsi agar keluar SK resminya,” jelas Bang Kus.

 

Wabup juga menyoroti pentingnya standarisasi aturan dalam olahraga tradisional, terutama permainan gasing yang memiliki banyak variasi lokal.

 

“Di Bang Kus Cup, kita adakan Technical Meeting dulu karena setiap daerah punya jenis dan aturan main gasing yang berbeda. Inilah yang akan kita standarkan melalui Fortina,” lanjutnya.

 

Menurutnya, KORMI akan menjadi rumah bagi semua olahraga tradisional yang tidak dinaungi oleh KONI. Tujuannya bukan hanya untuk pelestarian budaya, tetapi juga sebagai ruang ekspresi bagi generasi muda.

 

“Kami ingin olahraga-olahraga warisan budaya ini tetap hidup, terlestarikan, dan punya ruang untuk berkembang,” tegasnya.

 

Meski gasing belum masuk dalam ajang Fornas VIII karena belum diakui sebagai inorga nasional, Bang Kus optimis bahwa Lombok Utara bisa menjadi pelopor lomba permainan tradisional di tingkat regional maupun nasional.

 

“Kita bisa bikin lomba gasing antar kabupaten, atau slodor dan lainnya. Tapi langkah awal adalah mengumpulkan dulu pegiatnya agar Fortina bisa terbentuk secara resmi,” tutupnya.

 

Dengan dorongan kuat dari pemerintah daerah dan dukungan masyarakat, Lombok Utara kini bersiap menjadi benteng pelestarian budaya melalui jalur olahraga tradisional. (gii-bii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI