Kicknews.today – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Lombok Utara (KLU) siap membuktikan diri setelah gagal memenuhi target retribusi pasar pada tahun 2024. Meski realisasi retribusi tahun lalu hanya mencapai Rp 1,05 miliar dari target Rp 1,2 miliar, Diskoperindag KLU menargetkan peningkatan signifikan menjadi Rp 1,45 miliar pada tahun 2025.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskoperindag KLU, Herianto mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan strategi khusus untuk membalikkan keadaan.

“Meskipun belum mencapai target tahun 2024, kami cukup puas karena ada peningkatan dibandingkan 2023. Mudah-mudahan tahun ini lebih baik lagi,” ujarnya kepada Kicknews.today, Senin (24/03/2025).
Herianto menjelaskan bahwa Diskoperindag KLU terus mengevaluasi kebijakan dan menerapkan berbagai inovasi untuk mendongkrak pendapatan retribusi pasar. Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan pasar serta pelayanan bagi pedagang dan pengunjung.
“Dengan pengalaman tahun lalu, kami akan terus melakukan evaluasi dan mencari kiat-kiat baru. Kami optimis bisa mencapai target Rp 1,45 miliar tahun ini,” tegasnya.
Meski demikian, pada awal tahun 2025, pencapaian retribusi pasar masih tergolong rendah. Penerimaan retribusi pada Januari dan Februari diperkirakan masih di bawah Rp 100 juta. Namun, hal ini dinilai wajar karena transaksi pasar biasanya meningkat seiring berjalannya waktu.
Untuk memastikan target tercapai, Diskoperindag KLU akan memperkuat sosialisasi dan penegakan aturan terkait retribusi pasar. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pedagang dalam membayar kewajibannya.
“Kami akan terus mengupayakan berbagai langkah strategis untuk mencapai target 2025. Semua ini bertujuan memastikan pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan melalui optimalisasi pendapatan retribusi pasar,” pungkas Herianto.
Dengan strategi yang telah disiapkan, Diskoperindag KLU optimis dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui sektor pasar, sekaligus mendorong kesejahteraan pedagang serta pengunjung pasar di Kabupaten Lombok Utara. (gii-bii)