Fenomena El Nino datang lebih awal di Lombok, waspada kekeringan dan kebakaran hutan

kicknews.today – Musim kemarau tahun ini diprediksi datang lebih awal dibandingkan lima tahun terakhir. Beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Barat sudah mulai memasuki musim panas di Maret ini, dan sebagian lagi April mendatang.

Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kediri, Restu Patria Megantara, kondisi saat ini cenderung lebih kering jika dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun terakhir.

“Kita akan mengalami kondisi lebih kering dari biasanya,” katanya, Selasa (21/3).

Dimana tiga tahun terakhir hampir seluruh wilayah NTB mengalami El Nina sehingga kondisi iklim cenderung lebih basah. Sementara pada tahun ini, La Nina sudah berakhir bahkan menunjukkan fenomena El Nino.

“Sehingga menyebabkan kemarau datang lebih awal,” ujar Restu.

Restu mengaku, iklim sangat kering terjadi pada tahun 2015 silam. Ketika itu terjadi El Nino dengan intensitas sangat kuat. Bahkan bisa dikatakan sebagai El Nino Godzilla atau El Nino paling kuat yang pernah terjadi dalam sejarah.

“Ketika itu dampak terhadap iklim di NTB sangat terasa pada musim kemarau. Musim hujan yang masuk pada Oktober atau November mundur 3-6 dasarian. Tahun itu baru turun hujan akhir Desember sampai Januari,” kata Restu.

Tetapi, BMKG memperkirakan, kondisi iklim lebih kering di tahun ini tidak akan separah tahun 2015 silam. Tetap ada potensi El Nino, namun intensitasnya lemah.

“Yang pasti, dengan melihat kondisi atmosfer, kemarau tahun ini ada potensi lebih panjang dari biasanya. Akhir tahun iklim cenderung lebih kering,” ujarnya.

Restu menambahkan, dengan potensi kemarau lebih awal ini, otomatis akan berdampak terhadap situasi kekeringan di tengah-tengah masyarakat. Seperti kekurangan air bersih hingga potensi bencana lainnya.

“Mulai dari ancaman gagal panen hingga kebakaran hutan,” imbuhnya.

Inilah yang perlu diantisipasi. Karena itu, pihaknya menyarankan kepada stakeholder melakukan upaya strategis di setiap bidang kehidupan.

“Seperti pemerintah daerah merancang pendistribusian air bersih ke titik-titik rawan kekeringan,” tutupnya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI