Elpiji di Kota Bima langka dan mahal

Puluhan mahasiswa Nggusuwaru (Unswa) gelar demonstrasi di halaman Kantor Wali Kota Rabu (3/4/2024). Mereka menyorot kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram yang melambung tinggi.
Puluhan mahasiswa Nggusuwaru (Unswa) gelar demonstrasi di halaman Kantor Wali Kota Rabu (3/4/2024). Mereka menyorot kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram yang melambung tinggi.

kicknews.today – Puluhan mahasiswa Nggusuwaru (Unswa) gelar demonstrasi di halaman Kantor Wali Kota Rabu (3/4/2024). Mereka menyorot kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji 3 kilogram yang melambung tinggi.

Massa aksi menyebutkan harga elpiji 3 kilogram saat ini dibanderol cukup tinggi. Bahkan per tabung dijual mulai dengan Rp25 hingga Rp50 ribu.

Padahal menurut mereka, sesuai surat keputusan gubernur NTB nomor 750/444/2023 Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram hanya dipatok Rp18 ribu per tabung. Artinya, penjualan elpiji tidak dibenarkan melampaui harga yang ditentukan tersebut.

Namun pada fakta lapangan justeru terbalik. Sejumlah pangkalan dan pengecer menjual, sengaja menimbun elpiji agar terjadi kelangkaan sehingga mereka edarkan dengan harga diatas yang  ditetapkan Gubernur NTB.

“Mereka melanggar ketentuan harga yang ditetapkan oleh gubernur,” tegas Koordinator Lapangan (Korlap), Supriadin Rabu (3/4/2024).

Supriadin menuding, Pj Wali Kota Bima Mohammad Rum tidak serius dalam menyikapi kelangkaan dan kenaikan harga elpiji di Kota Bima. Bahkan ia menuding Pj Wali Kota bersekongkol dengan para pangkalan dan pengecer.

“Kami melihat Pj Wali Kota berselingkuh dengan mereka, sehingga masih ada praktik jual elpiji di atas HET di Kota Bima,” tudingnya.

Andaikan Pj Wali Kota serius berantas mafia elpiji, dia pastikan tidak ada lagi kelangkaan elpiji di Kota Bima. Pasokan kuota elpiji setiap bulan dari pusat untuk Kota Bima dan Kabupaten Bima dipastikan cukup.

“Kalau gak ada mafia, pasti kebutuhan elpiji kita cukup sesuai yang dipasok,” bebernya.

Terkait masalah ini, PT Pertamina dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima diharapkan melakukan pengawasan ekstra di lapangan. Paling tidak langkah itu dapat menstabilkan kembali harga, sehingga tidak merugikan masyarakat miskin.

“Mereka harus bertanggung jawab karena lalai dalam pengawasan harga elpiji,” pungkasnya.

Aksi itu berlangsung tegang. Massa terlibat saling dorong dengan saat hendak merangsek masuk ke Aula Kantor Wali Kota Bima. Mereka menerobos barisan petugas karena kecewa dengan sikap Pj Wali Kota yang tak kunjung menanggapi tuntutan.

Sebelum bergeser ke Kantor Wali Kota Bima, massa juga terpantau melakukan orasi di Cabang 4 lampu merah jalan Soekarno Hatta. Dalam aksinya, mereka orasi bergiliran sambil menutup jalan, sehingga mengakibatkan arus lalu lintas terganggu. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI