Kembangkan sayap bisnis, Bank BTN resmikan KCPS Lombok Timur

kicknews.today- Bank BTN meresmikan Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) di jalan TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid Nomor 40, Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Rabu (8/6). Peresmian itu ditandai dengan pemotongan pita oleh Deputy Funding and Treasury Sharia Business Division PT BTN, Asvianti Handaru Wulan.

Turut hadir saat itu, Kepala Cabang BTN Kantor Cabang Syariah Mataram Eko Santoso, Kepala BKPSDM Lombok Timur, Dr H Mugni, Pimpinan Ponpes Al-Madani Ustadz Abdul Hayyi, Developer dan Notaris Mitra Bank BTN serta sejumlah tamu undangan lain.

Deputy Funding and Treasury Sharia Business Division Bank BTN, Asvianti Handaru Wulan mengapresiasi atas diresmikannya KCPS BTN Syariah di Lombok Timur. Merupakan suatu kebanggaan bagi Bank BTN sebagai salah satu bank BUMN dapat membuka KCPS untuk memudahkan transaksi keuangan bagi masyarakat Lombok Timur

“Harapan besar kami bisa memberikan kontribusi positif dalam mendukung perkembangan ekonomi, khususnya perekonomian syariah di NTB,” ujar Asvianti.

BTN Syariah KCPS Lotim menurutnya, sudah diinisiasi sejak 2019. Progres itu digagas mengingat animo masyarakat Lombok Timur lebih mengharapkan pelayanan transaksi dengan sistem syariah.

“Lombok Timur juga punya potensi besar dalam bisnis Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Tentu ini peluang yang bagus untuk dikembangkan,” jelasnya.

Untuk segmentasi KPR, Bank BTN Syariah memiliki produk KPR subsidi dan non subsidi. Berdasarkan penjelasan Kepala BKPSDM, jumlah penduduk Lombok Timur mencapai 20 persen dari total populasi NTB. Kemudian, banyaknya Pondok Pesantren (Ponpes) di Lombok Timur adalah 1/3 dari total 600 Ponpes di seluruh NTB.

“Ini kesempatan besar. Karena di daerah Mataram dan Lombok Barat, BTN Syariah sudah bekerja sama dengan Ponpes dan Lembaga islam lainnya,” kata Asvianti.

Jadi, sasaran segmentasi KCPS tidak berbeda dengan daerah lain. Mulai dari pengelolaan dana, pembiayaan, maupun jasa keuangan lainnya, diperlakukan penawaran yang sama.

Khusus untuk pondok pesantren, saat ini  BTN Syariah sedang mengembangkan E-Santri, untuk mengakomodir kebutuhan transaksi para santri di dalam lingkungan Ponpes.

Manfaat E-Santri katanya, memfasilitasi pondok pesantren guna memberikan edukasi bagi para santri sekaligus para walinya trkait transaksi digital. Mereka dapat beralih dari transaksi manual seperti pada umumnya. Manfaat lainnya, para wali santri bisa memonitor transaksi keuangan anak-anaknya. Begitu pula dengan pengurus Ponpes, E-Santri ini dapat membantu pengelolaan keuangan kantin menjadi lebih baik.

“Hanya saja E-Santri yang sedang dikembangkan apakah dalam bentuk kartu, fingerprint, atau face id belum ditentukan. Yang jelas, E-Santri bisa dipakai untuk belanja di kantin maupun berobat ke klinik milik Ponpes,” jelas Asvianti.

Pada prinsipnya, BTN Syariah tetap memperkuat layanan KPR dengan pembiayaan subsidi dan non subsidi. Khusus subsidi terbagi 3, yakni ASN, pegawai swasta dan wirausaha.

“Tiga item ini merupakan kebijakan pemerintah. Untuk ASN difasilitasi oleh Tapera, non ASN oleh FLPP dan wirausaha oleh BP2BT,” jelasnya.

Kesempatan KPR di NTB khususnya di Lotim kata Asvianti, masih terbuka lebar. Bahkan saat ini semua bank berlomba mencapai target.

“Apakah kedepan kesempatan KPR akan berkurang ? pasti. Tapi, BTN akan terus mengembangkan diri untuk melakukan perbaikan mulai dari bisnis hilir sampai hulu,” terangnya.

Seperti Bank BTN KCS Mataram misalnya, performance KPR-nya sejauh ini, bagus. Kemudian, realisasi pencapaian KPR di atas rata-rata dan menunjukan potensi NTB masih sangat banyak.

“Setahun, satu developer bisa memproduksi 300 unit. Kalau kita punya 20 developer itu jauh lebih besar hasilnya. Artinya, itu potensi yang masih bisa diserap,” ujarnya.

Dia juga mengapresiasi bahwa BTN masih unggul karena proses bisnis dari hilir sampai hulur, solid. Kemudian Service Level Agreement (SLA) hingga elektabilitas masih terjaga.

“KPR subsidi kental dengan kebijakan pemerintah. Kalau salah sedikit, kena masalah. Tidak heran juga kalau developer lebih senang memilih Bank BTN,” akunya.

Pada dasarnya, BTN masih punya peluang dalam mengembangkan bisnis KPR. Dari informasi yang diperoleh, bahwa tahun ini terdapat 300 CPNS yang direkrut. Itu belum termasuk penerima SK PNS maupun PPPK.

“Itu saja masih ada potensi, karena selain KPR, Bank BTN juga punya KPR milenial,” tuturnya.

Lantas bagaimana dengan petani ? yang jelas kata Asvianti, BTN akan selalu menjawab tantangan. Jika memang kearifan lokal masyarakat lebih banyak petani, Bank BTN akan mengupayakan.

“Masa petani nggak boleh punya rumah, boleh lah. Tapi, hal itu masih kami kaji lebih jauh. Karena saat ini kami masih fokus ke wiraswasta yang non petani dan peternak,” tambahnya.

Dijelaskan, salah satu misi Bank BTN adalah mendukung serta memberikan layanan unggul kepada masyarakat pada sektor perumahan dan kebutuhan transaksi keuangan serta layanan syariah. Baik untuk perorangan, keluarga, maupun untuk lembaga.

Bank BTN juga selalu berupaya meningkatkan strategi pelayanan yang mengacu pada customer satisfaction dengan melakukan transformasi bisnis sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Salah satunya dibidang pengembangan teknologi Digital Banking dan e-channel. Saat ini Bank BTN memiliki begitu banyak layanan yang dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan transaksi ekonominya.

“Ini menunjukkan bahwa Bank BTN siap dan mampu untuk memberikan solusi untuk kebutuhan masyarakat serta menjadi mitra yang handal dalam mengelola keuangan dan menjadi mitra strategis nasabah,” tuturnya.

Dengan pembukaan KCPS Lombok Timur menurut Asvianti, diharapkan dapat melengkapi layanan Bank BTN yang sebelumnya telah berjalan di Kota Mataram, baik syariah maupun konvensional.

Dengan hadirnya BTN Syariah, diharapkan pula dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan fasilitas layanan jasa perbankan syariah. Sehingga, misi Bank BTN untuk memberikan layanan yang lengkap kepada seluruh lapisan masyarakat, dapat ditingkatkan lagi. 

Bank BTN Syariah merupakan unit usaha syariah yang didirikan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. pada Tahun 2005. Pada akhir bulan Desember 2021, BTN telah melakukan peresmian 3 kantor cabang. Yakni, Kantor Cabang Syariah Bengkulu, Kantor Cabang Syariah Jambi dan Kantor Cabang Padang.

“Hari ini dengan diresmikannya KCPS Lombok Timur, maka Bank BTN Syariah telah memiliki 29 outlet kantor cabang syariah, 62 outlet KCPS, 8 Kantor Kas Syariah dan 699 Kantor Layanan Syariah. Hal ini menjadi bagian dari komitmen Bank BTN untuk memperluas layanan syariah di Indonesia,” imbuhnya.

Disampaikan juga, bahwa kinerja bisnis Bank BTN Syariah pada Maret tahun 2022 dikategorikan tumbuh dengan sangat baik dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun masih diterpa dengan situasi Pandemi Covid-19, namun Aset Bank BTN Syariah mengalami pertumbuhan kurang lebih 11,08 persen (dari Rp33,6 triliun menjadi Rp37,3 triliun).

Kemudian, pembiayaan tumbuh kurang lebih 12,50 persen (dari Rp20,5 triliun menjadi Rp23,1 triliun) dan Dana Pihak Ketiga tumbuh kurang lebih 8,70 persen (dari Rp 25,7 triliun menjadi Rp27,9 triliun).

Pencapaian kinerja yang baik ini tentunya tidak terlepas dari dukungan bisnis dari seluruh mitra Bank BTN yang diantaranya mitra Developer, Notaris serta lembaga lainnya. Dengan harapan, diresmikannya Bank BTN KCPS Lotim dapat turut serta mendukung pembangunan perekonomian di wilayah NTB. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI