Beban porter Rinjani, hanya dibayar Rp200 ribu per hari

kicknews.today- Selain ojek pendaki, di kaki Gunung Rinjani juga terdapat porter. Mereka bekerja sebagai pembawa barang pendaki sampai ke puncak.

Satu porter hanya menanggung beban maksimal 40 kilogram dengan ongkos Rp200 ribu, khusus pendaki lokal. Sedangkan pendaki luar negeri tarifnya Rp250 per hari. Jika beban muatannya 40 kilogram lebih, maka tarif dihitung tambah.

“Paling nambahnya Rp50 sampai Rp100 ribu per hari. Ada juga yang kasih bonus,” kata Mitranom, seorang Porter asal Desa Sajang, Kecamatan Sembalun.

Porter tugasnya membawa makanan, tenda, kantong tidur, kasur, terpal dan peralatan dapur. Termasuk memasak selama di Gunung Rinjani, memasang tenda, mengemas tenda maupun sebagai penunjuk jalan.

Para porter tentunya harus berfisik kuat. Sebab, mereka dituntut bekerja ekstra melayani pendaki selama di gunung.

“Nggak boleh sakit intinya,” aku Mitranom saat ditemui di Savana Bawak Nao, Sembalun.

Mitranom mengaku sudah lama menjadi porter Rinjani. Tentu banyak pengalaman hidup yang dialaminya. Termasuk mengenal karakter para pendaki dari tiap-tiap daerah sedikit ia tahu.

“Pastinya baik-baik, tergantung pembawaan kami saja,” katanya.

Pendapatan porter sehari memang jauh berbeda dengan penghasilan ojek pendaki yang paling sedikit mendapat Rp500 per hari. Sebab, jasa ojek bisa membawa pendaki lebih dari tiga kali sehari sampai pos 2. Sekali angkut dipasang tarif Rp150 ribu dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Jika berjalan kaki, pendaki dapat menempuh waktu kurang lebih 2 sampai 3 jam.

Meski demikian, para porter tidak berkecil hati walaupun beban mereka sedikit lebih berat. Apalagi memprotes hingga menuntut menaikkan tarif.

“Alhamdulillah, sudah tercukupi. Yang penting ada pendapatan untuk biaya hidup keluarga. Kalau tiga hari di puncak kami bisa bawa pulang Rp600 ribu,” sebut Mitranom. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI