kicknews.today — Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial Kemasyarakatan, Dr. Ahsanul Khalik menghadiri acara silaturahmi dan halal bihalal Ikatan Warga Trunojoyo (IWT) Jawa Timur yang digelar di Aula Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) NTB, Minggu (11/5/2025). Kehadiran Dr. Aka mewakili Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, M.IP, yang berhalangan hadir karena adanya agenda lain yang tidak dapat ditinggalkan.
Dalam sambutannya, Dr. Aka menyampaikan salam hormat dan permohonan maaf dari Wakil Gubernur yang akrab disapa Ummi Dinda. “Ibu Wakil Gubernur sebenarnya sangat ingin hadir bersama kita semua, namun karena pada saat bersamaan terdapat kegiatan penting lainnya, beliau memberikan mandat kepada kami untuk mewakili dalam acara yang penuh makna ini,” ujar Dr. Aka.
Lebih lanjut ia menyampaikan pesan apresiasi dari Ummi Dinda terhadap kontribusi besar warga Jawa Timur yang tergabung dalam IWT dalam mendukung pembangunan di NTB.
“Pemerintah Provinsi NTB menyadari bahwa warga Jawa Timur yang tersebar di Lombok, Sumbawa, Dompu, dan Bima hadir dengan berbagai latar belakang profesi, mulai dari pelaku usaha kecil dan menengah, pengusaha besar, hingga aparatur negara, baik PNS, TNI maupun Polri, termasuk tenaga pendidikan dan sektor lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, keberadaan warga Jawa Timur di NTB telah memberikan warna dan sumbangsih nyata dalam pembangunan daerah. “Atas nama Pemerintah Provinsi NTB, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi tersebut,” tambahnya.
Dr. Aka juga menyampaikan harapan agar IWT terus menumbuhkan semangat kebersamaan, tidak hanya di antara anggotanya, namun juga dengan seluruh elemen masyarakat NTB. “Kebersamaan ini akan menjadi kekuatan dalam mewujudkan NTB yang Makmur dan Mendunia,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa banyak warga Jawa Timur yang telah menetap dan beranak pinak di NTB karena ikatan pernikahan maupun pekerjaan. “Mereka yang tinggal di Lombok bisa disebut sebagai orang Sasak, di Sumbawa sebagai Tau Samawa, di Dompu sebagai Dou Dompu, dan di Bima sebagai Dou Mbojo. Hak ini untuk memperkuat kohesi sosial dan persatuan kita sebagai masyarakat NTB,” katanya.
Pemerintah NTB juga percaya bahwa semangat Raden Trunojoyo akan terus diwarisi oleh IWT dalam membangun NTB. “Dengan semangat satu rasa, kita yakin NTB adalah milik bersama yang harus dibangun secara bergotong-royong,” imbuhnya.
Akhirnya atas nama Ibu Wakil Gubernur Ummi Dinda izinkan saya menutup sambutan ini dengan dua buah pantun sebagai simbol persatuan antara NTB dan Jawa Timur:
Berlayar sampan ke Teluk Saleh, angin berhembus membawa asmara. NTB dan Jawa Timur satu arah, menjaga ukhuwah dalam sukacita.
Gunung Rinjani megah berdiri, Semeru tinggi menyapa mentari. Beda budaya bukan penghalang, karena ukhuwah tetap dijunjung tinggi.
”Akhirnya mari kita terus berfastabiqul khaerot (berlomba-lomba dalam kebaikan) untuk mewujudkan NTB yang makmur mendunia,” pungkasnya. (jr)