DPRD tegaskan tidak pernah sepakati nama “Dayan Gunung” untuk Alun-alun Tanjung

Tampak Depan Alun Alun Tanjung. (Foto. kicknews.today/Ist)

kicknews.today – Polemik penamaan pada proyek pembangunan Alun-alun Kota Tanjung kembali mencuat dan menjadi topik hangat di tengah masyarakat. Sorotan publik tertuju pada terpampangnya tulisan “Dayan Gunung” pada bagian depan proyek, yang dinilai sebagian warga tidak mewakili keseluruhan identitas Kabupaten Lombok Utara. Sementara kelompok lainnya justru mendukung nama tersebut sebagai simbol kultural lokal.

Menanggapi perdebatan yang terus berkembang, Ketua DPRD Lombok Utara, Agus Jasmani menegaskan bahwa DPRD tidak pernah menyetujui penggunaan nama “Dayan Gunung” seperti yang terpasang pada plang proyek pembangunan alun-alun.

Lombok Immersive Edupark

Menurut Agus, seluruh proses pembahasan formal mengenai pembangunan alun-alun tidak pernah mengarah pada penyematan nama tersebut.

“Terkait penggunaan nama ‘Dayan Gunung’ pada latar depan alun-alun, setahu saya hal tersebut tidak pernah kita sepakati sebelumnya,” ujarnya, Kamis (11/12/2025).

Agus menjelaskan, dalam ekspose pertama yang ia hadiri, diskusi lebih banyak diarahkan pada penyelesaian persoalan teknis, terutama penataan pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini beraktivitas di area alun-alun. Tidak ada pembahasan mengenai penggunaan nama “Dayan Gunung”.

Ia menambahkan, Bupati sebelumnya, (Djohan Sjamsu) hanya menyebut bahwa nama yang akan digunakan cukup “Alun-Alun Tioq Tata Tunaq”, tanpa usulan tambahan termasuk nama Dayan Gunung.

Dalam ekspose kedua yang dihadiri Bupati dan Wakil Bupati terpilih saat itu (Najmul Akhyar dan Kusmalahadi Syamsuri) pembahasan beralih pada penyempurnaan desain. Agenda diskusi mencakup pemindahan tugu gempa, penataan ulang lapangan, hingga elemen visual lainnya.

“Pembahasan lebih mengarah pada penyempurnaan desain. Saat itu Pak Bupati hanya meminta agar nama alun-alun dicantumkan juga dalam versi Bahasa Inggris,” jelas Agus.

Dia menegaskan kembali bahwa tidak ada pembahasan mengenai penamaan Dayan Gunung dalam forum tersebut. Meski menegaskan bahwa DPRD tidak pernah menyepakati penamaan tersebut, Agus Jasmani mengaku secara pribadi tidak menolak nama “Dayan Gunung”. Menurutnya, nama itu memiliki nilai historis dan makna tertentu bagi masyarakat Lombok Utara.

Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya penggunaan nama yang lebih inklusif dan mudah dipahami seluruh lapisan masyarakat agar tidak menimbulkan persepsi negatif maupun dugaan pengambilan keputusan tanpa musyawarah.

“Secara pribadi saya menilai bahwa nama Dayan Gunung bagus dan tidak salah. Namun alangkah lebih baik bila kita menggunakan nama yang lebih umum agar tidak menimbulkan persepsi seolah-olah ada keputusan yang diambil tanpa kesepahaman,” tutupnya. (gii/*)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI