kicknews.today – Rencana pembangunan proyek smart city terus menjadi perbincangan hangat terutama di kalangan masyarakat Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan ini rencana akan dilakukan di pesisir selatan Lombok. Yaitu Kawasan elit yang akan diberi nama Marina Bay City, dan digadang gadang menjadi yang terbesar di Indonesia Timur dengan konsep menyerupai Dubai versi Lombok. Proyek ini digagas oleh dua pengusaha asal Australia, Jamie McIntyre dan Adrian Campbell, dengan nilai proyek mencapai Rp 90 triliun.
Menanggapi hal itu, Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB Hj Eva Dewiyani mengungkapkan untuk saat ini pemprov NTB sendiri belum mendapatkan info apapun terkait rencana itu. Hal tersebut lantaran pihaknya sama sekali belum menerima informasi terkait penanaman modal asing (PMA) dari dua pengusaha asal Australia tersebut.

“Belum ada informasi apa-apa, nggak ada masuk ke kami sekarang” tegasnya, Minggu (29/6/2025).
Mengingat Di Indonesia sendiri, setiap aktivitas penanaman modal harus mengurus izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sejak diterapkannya Undang-Undang Cipta Kerja dan peraturan turunannya, sistem perizinan berusaha di Indonesia telah berubah menjadi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui sistem Online Single Submission (OSS).
“Belum ada pengurusan izin apa pun, nggak ada, nggak ada izin, kemarin saya cek di teman-teman bidang, apakah ada informasi? Mereka jawab nggak ada. Misalnya ada yang datang menanyakan ke kantor soal izin apa segala macam, itu nggak ada juga,” ungkapnya
Lebih lanjut Eva menjelaskan, Jika investor tersebut ingin menanamkan modalnya di Indonesia, maka segera mengurus berbagai macam perizinannya. Terlebih, dari pemberitaan yang beredar, kawasan elit itu akan dibangun villa mewah, resor pantai, rumah sakit internasional, pusat kesehatan, kawasan edukasi, hingga marina eksklusif. Sebaliknya, DPMTSP NTB menganggap rencana itu hanya sekadar berita biasa saja.
“Segera buktikan dengan mengurus izin,” tandasnya.
Sebelumnya, dikutip dari EdTimes dan situs resmi proyek, salah satu pengusaha Jamie McIntyre menjelaskan tren global orang ingin keluar dari negara mahal dan penuh aturan.
“Marina Bay City adalah jawabannya, kota yang bebas, aman, dan penuh peluang,” kata dia.
Terpilihnya Lombok sendiri bukan tanpa alasan. Menurut pihak pengembang, Lombok yang sering dianggap saudara Pulau Bali saat ini telah berkembang pesat, terutama berkat investasi infrastruktur besar dan dukungan pemerintah. Mulai dari hadirnya Bandara Internasional, Sirkuit Mandalika, dan lainnya, serta dukungan keindahan alam dan biaya pembangunan yang lebih rendah menjadikan Pulau Lombok sebagai tempat ideal untuk pembangunan proyek jangka panjang dan berkelanjutan. (wii)