DLH Lombok Utara tangani penumpukan sampah di Gili

Sejumlah petugas kebersihan mengeluarkan sampah-sampah dari truk di Gili Trawangan. (Foto kicknews.today/Ist)

kicknews.today – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Utara (KLU) terus berupaya meningkatkan pengelolaan sampah di tiga destinasi wisata utama, yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air (Tramena).

Kepala DLH Lombok Utara, Rusdianto, menyatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, terutama di Gili Trawangan, dengan menambah peralatan baru.

Langkah ini bertujuan agar seluruh sampah harian dapat langsung diolah, kecuali residu yang tidak bisa diproses lebih lanjut.

“Kami berharap dengan adanya peralatan baru serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, seluruh sampah harian bisa langsung diolah,” ujar Rusdianto, Jumat (21/02/2025).

Peningkatan fasilitas ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan tumpukan sampah yang sempat terjadi akibat pengolahan yang belum optimal. Dengan sistem yang lebih baik, sampah eksisting yang masih ada di lokasi juga bisa segera ditangani.

Saat ini, pengangkutan sampah ke daratan masih dilakukan untuk Gili Air dan Gili Meno. Namun, tahun ini akan ada bantuan dari Dinas Pariwisata untuk pembangunan hanggar di Gili Air yang nantinya dapat digunakan sebagai fasilitas tambahan dalam pengelolaan sampah.

“Untuk pengangkutan sampah ke daratan masih dilakukan di Gili Air dan Gili Meno. Mudah-mudahan dengan adanya hanggar baru, pengolahan sampah di sana bisa lebih baik,” harapnya.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi, kata Rusdianto, adalah pengolahan sampah beling. Jika di Gili Trawangan sudah tersedia alat penggiling untuk mengolah kaca menjadi bahan pembuatan batako, fasilitas serupa belum tersedia di Gili Air dan Gili Meno.

“Kami berharap hal ini bisa segera ditangani, sehingga sampah yang harus ditarik ke daratan bisa berkurang,” tambahnya.

Rusdianto juga menyoroti kendala biaya serta risiko akibat cuaca buruk yang kerap menghambat proses pengangkutan sampah ke daratan. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa berdampak pada estetika lingkungan dan berpotensi mencemari kawasan wisata tersebut.

Ke depan, DLH Lombok Utara menargetkan pengelolaan sampah di tiga gili dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran dan sumber daya yang ada.

“Harapannya semua ini bisa ditangani, tetapi secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran dan dukungan sumber daya yang tersedia,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI