kicknews.today – Patung kuda yang menjadi ikon Bundaran Rest Area Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), roboh akibat hujan lebat dan angin kencang yang melanda beberapa hari belakangan.
Kejadian ini mengundang keprihatinan warga, mengingat patung tersebut memiliki nilai historis dan menjadi simbol kebanggaan masyarakat setempat.
Kepala Desa Kayangan, Edi Kartono, berharap pemerintah daerah (Pemda) segera mengambil langkah untuk memperbaiki patung yang telah lama menjadi identitas Kecamatan Kayangan dan Kabupaten Lombok Utara.
”Supaya tetap menjadi kebanggaan kami di Desa Kayangan, serta sebagai ikon yang merepresentasikan pembangunan dan identitas daerah,” ujarnya, Jumat (14/02/2025).
Edi menambahkan bahwa patung kuda ini juga menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang melintas di rest area tersebut. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan semakin rusak dan kehilangan fungsinya sebagai simbol daerah.
Selain merobohkan patung kuda, angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang di beberapa titik di Kecamatan Kayangan.
Kapolsek Kayangan, Iptu Dwi Maulana Kurnia Amin, mengatakan bahwa pihaknya bersama anggota Pos Ramil Kayangan dan UPTD Damkar, serta dibantu masyarakat setempat, telah melakukan evakuasi pohon tumbang untuk mengamankan akses jalan.
”Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. Hindari berteduh di bawah pohon, reklame, dan tiang listrik, serta kurangi kecepatan berkendara saat hujan deras dan angin kencang,” ungkapnya.
Warga Kayangan berharap Pemda KLU segera merespons kejadian ini dengan memperbaiki patung kuda agar dapat kembali berdiri kokoh dan tetap menjadi ikon kebanggaan daerah. Selain sebagai simbol budaya, patung ini juga memiliki nilai estetika yang mempercantik kawasan rest area.
”Mudah-mudahan pemerintah daerah bisa segera turun tangan. Jangan sampai ikon daerah ini dibiarkan rusak begitu saja,” tambah salah satu warga setempat.
Kini, masyarakat Kayangan menanti langkah cepat pemerintah dalam merestorasi ikon yang telah lama menjadi kebanggaan Lombok Utara tersebut. (gii)
