Disiksa di Arab Saudi, TKW asal Dompu menangis minta pulang

kicknews.today – Kasus penyiksaan kembali dialami Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Kali ini dialami perempuan inisial NI, 21 tahun asal Kelurahan Potu, Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu.

Kasus itu terungkap dari pengakuan korban pada pihak keluarga. Rekaman pembicaraan korban saat ini sudah beredar di WhatsApp Group (WAG).

Pada rekaman tersebut, korban menceritakan semua kejadian dialaminya. Mulai dari pengiriman yang tidak sesuai perjanjian awal, hingga disiksa di tempat penampungan TKW di Dammam Arab Saudi.

Awalnya, NI berniat bekerja di Brunei Darussalam melalui sponsor PT SS. Setelah 4 hari di tempat penampungan di Jakarta, pihak sponsor memintanya untuk bekerja di Arab Saudi. Korban sempat menolak, karena tidak sesuai keinginannya. Korban juga diminta ganti rugi Rp20 juta oleh pihak PT jika menolak tawaran tersebut.

“Saya berusaha cari celah untuk kabur dari tempat penampungan itu, tapi selalu diawasi,” kata NI lewat potong surat yang ditulis pihak keluarga pada 1 Februari 2023 sebagai bahan laporan pengaduan ke Otoritas KBRI Jeddah.

Merasa ditekan, NI pun dengan berat hati mengikuti keinginan pihak PT SS. Tepat pada 10 Oktober 2022, NI terbang dari Jakarta ke Arab Saudi. Yang dikhawatirkan pun terjadi. Belum lama di tempat penampungan, korban sudah mendapat perlakuan tidak baik dari pihak sponsor.

Setelah beberapa hari di tempat penampungan, korban baru ditempatkan di rumah majikannya. Namun, system kerja yang dijinjika tidak pakai hitungan 1-2 tahun seperti pada umumnya, tapi dihitung per pekan.

Dengan kondisi sakit, korban terpaksa bekerja. Korban sempat dikembalikan oleh majikannya ke tempat penampungan karena kondisinya kurang sehat. Di situ korban kembali mendapatkan perlakuan tidak baik, hingga disiksa oleh ibu-ibu di tempat penampungan.

“Sehari saya disuruh bekerja di tiga rumah. Saya sampai lelah karena tidak ada istirahat. Pihak sponsor sama sekali tidak menghiraukan kondisi saya,” kata NI.

Ketua Komisi 1 DPRD Dompu, ir Muttakun mengaku sudah mengetahui kabar tersebut. Politisi Nasdem ini mengecam perlakuan PT SS terhadap NI.

“Ini tidak bisa dibiarkan, korban secepatnya harus dipulangkan,” tegas Muttakun yang juga keluarga dari korban.

Persoalan ini kata dia, sudah ditindaklanjuti ke Otoritas KBRI di Jeddah, Arab Saudi. Berikut bukti dan surat pengaduan dari pihak keluarga sudah dikirim.

“Saya sudah mengirim pesan singkat terkait kasus yang dialami NI ke Pak Dadan, Otoritas KBRI di Jeddah. Alhamdulillah, sudah ada respon dari beliau dan berjanji akan menyikapi persoalan itu hari ini (Minggu),” kata Muttakun dengan meneruskan bukti pesan jawaban dari Otoritas KBRI Jedah.

Pada dasarnya, kasus kekerasan TKW di luar negeri sudah sering kali terjadi. Kasus seperti ini harusnya tidak terjadi bagi anak negeri dari Dompu yang mengadu nasib di luar negeri.

“Dompu diharapkan menjadi hunian yang dapat memberi kesejahteraan masih belum bisa diharapkan hingga mereka harus mengais rejeki di seberang sana. Memang ada (TKW) yang sukses dan berhasil, namun tidak sedikit diketahui kondisinya sangat memprihatinkan,” kata Muttakun.

Potensi sumber daya alam di Dompu menurut dia, sebenarnya menjanjikan untuk memberikan kesejahteraan. Hanya saja, potensi itu belum maksimal dikelola dengan baik, karena kemampuan fiskal yang terbatas.

“Secara teoritis, daerah yang memiliki kemampuan fiskal terbatas mestinya harus mendapat dukungan investasi dari PMA maupun PMDN di sektor pariwisata dan laut yang menjanjikan. Kita hanya menunggu PT. STM (PMA) yang diharapkan segera melakukan eksploitasi tambang ramah lingkungan. Tentunya ini jadi pekerjaan rumah bagi kita semua,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI