kicknews.today – Jembatan lintas provinsi lingkar utara di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima, retak. Keretakan jembatan yang terletak antara Desa Punti dan Desa Bajo ini terjadi sejak belasan hari lalu.
Jembatan tersebut dikhawatirkan ambruk ketika sering dilintasi oleh truk bermuatan berat. Terlebih, jembatan di kawasan So Sonao tersebut telah berusia sekitar 40 tahun silam.
Kepala Desa (Kades) Punti, Ijman Hakim mengatakan, untuk sementara, jembatan tidak bisa digunakan atau dilintasi oleh kendaraan. Baik untuk roda dua maupun kendaraan roda empat.
Karena jembatan dalam proses penancapan balok sebagai penyangga badan jembatan oleh Dinas PUPR NTB. Saat ini, kendaraan hanya bisa melewati jalan alternatif yang dibuat di sebelah jembatan.
”Jembatan sudah ditutup, jadi belum bisa digunakan. Setelah bangunan penyangga kering, baru bisa jembatan ini digunakan lagi,” katanya, Selasa (17/9/2024).
Menurut Ijman, kendati telah dibuatkan penyangga di bagian keretakan, ia khawatir seiring berjalannya waktu jembatan akan tetap roboh. Terlebih, saat ini sudah mulai memasuki musim hujan dan jembatan sering dilintasi oleh truk bermuatan jagung belas ton.
Karena, biasanya setiap kali hujan deras arus air sungai di jembatan setempat cukup deras. Sehingga nanti balok kayu penyangga yang ditancapkan tersebut dikhawatirkan akan terseret arus.
”Kalau saya pikir, balok penyangga ini gak efektif dan tidak bertahan lama. Sewaktu-waktu pasti akan ambruk, karena biasanya arus sungai di sana deras,” bebernya.
Untuk itu, kepada Dinas PUPR NTB diharapkan segera membangun secara permanen jembatan tersebut. Jika bukan tahun ini, paling tidak dianggarkan pada tahun 2025 mendatang.
”Harapan kami, bangun jembatan yang permanen yang lebih kuat. InsyaAllah, Pemdes Punti akan berjuang ke pemerintah provinsi untuk pembangunan jembatan ini,” pungkas Kades. (jr)
