kicknews.today – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lombok Utara (KLU) akhirnya angkat bicara terkait dugaan penelantaran pasien ibu hamil berinisial W yang sempat ramai diberitakan hingga menyebabkan bayi meninggal dunia. Pihak rumah sakit menyampaikan klarifikasi resmi untuk meluruskan berbagai isu yang beredar di masyarakat.
Direktur RSUD KLU, drg. Nova Budiharjo, menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa kepada keluarga pasien atas musibah yang terjadi. Ia menegaskan, pihak rumah sakit telah menemui langsung keluarga pasien untuk menjernihkan persoalan.

“Saya menyampaikan permintaan maaf karena tidak luput semua keterbatasan sebagaimana manusia. Saya juga menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya apabila pelayanan kami belum sesuai harapan keluarga,” ujar Nova, Sabtu (11/10/2025).
Nova menjelaskan, pasien W datang ke RSUD sebanyak dua kali. Pada kunjungan pertama, Kamis (9/10) sekitar pukul 12.15 Wita, pasien yang tengah hamil enam bulan diperiksa oleh tim medis dan dinyatakan dalam kondisi stabil. Hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darah, nadi, suhu, serta saturasi oksigen dalam batas normal dan tidak ditemukan tanda-tanda persalinan.
“Posisi pasien hamil enam bulan, sesuai dengan data yang ada. Kami lanjutkan pemeriksaan laboratorium dan hasilnya menunjukkan adanya infeksi saluran kemih,” jelasnya.
Dari hasil diagnosis tersebut, pasien diberi obat pereda nyeri asamfenamat dan antibiotik efeksim. Pasien diperbolehkan pulang setelah kondisinya dinilai membaik, dengan imbauan agar segera kembali jika rasa sakit muncul kembali.
“Pasien diberikan keterangan kalau sudah agak mending ya boleh pulang. Karena kehamilan enam bulan, belum ada tanda-tanda melahirkan. Jadi tidak benar kalau disebut sampai guling-guling kesakitan,” tegas Nova.
Namun, beberapa jam setelah dipulangkan, sekitar pukul 16.30 Wita, pasien kembali ke rumah sakit dalam kondisi bayi telah lahir. Tim medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) segera memberikan pertolongan, namun bayi yang lahir dengan berat 700 gram itu tidak dapat diselamatkan.
“Tim sudah melakukan tindakan darurat lebih dari satu jam, tetapi bayi dinyatakan meninggal pukul 17.50 Wita. Di Indonesia, bayi dengan berat 700 gram memang sangat kecil peluang hidupnya,” ungkapnya.
Menanggapi adanya rencana evaluasi manajemen, Nova menegaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari prosedur rutin rumah sakit
“Evaluasi itu dilakukan secara reguler, baik ada maupun tidak ada kejadian. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi SDM dan mutu pelayanan,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, RSUD KLU juga akan melaksanakan audit khusus terkait kejadian tersebut. Audit akan melibatkan empat bidang, yaitu pelayanan, penunjang, bagian umum, dan humas.
“Perubahan selalu kita harapkan, tapi itu berproses. Tidak bisa tiba-tiba semuanya sempurna, pasti ada langkah bertahap yang harus dijalani,” tutupnya. (gii)