kicknews.today – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) mengatensi adanya kasus ATM alias AIDS, Tuberkulosis (TBC), dan Malaria di wilayah Lombok Utara. Saat ini, Pemda KLU berusaha menekan angka kasus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan KLU, Surhadi mengatakan, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Utara tahun 2024, dari hasil surveilan dan screening HIV/AIDS serta PIMS (Penyakit Infeksi Menular Seksual) dengan target 6627 orang, kemudian capaiannya 3762 orang dan yang reaktif 9 orang.

“Saat ini kami mengatensi tiga kasus tersebut, dimana kami juga tengah melakukan upaya untuk mengeliminasinya (kasus ATM, Red),” katanya, Jumat (30/08/2024).
Lanjut Suhardi, kasus Aids masih lumayan tinggi, karena Aids ini penularannya susah untuk dideteksi. Oleh sebab itu, pihaknya melakukan pembinaan melalui keluarga atau orang terdekat dari korban Aids.
“Biasanya kami dapat temuan itu (penderita Aids, Red) dari Puskesmas. Setelah itu dilakukan pembinaan dan perawatan serta pendampingan kepada pasien yang positif AIDS /HIV oleh KPA (Komisi Penanggulangan Aids). Dimana untuk pendampingan mereka diberikan dana hibah sebesar Rp 50 juta,” terangnya.
Kemudian untuk kasus TBC, dikatakan Suhardi, masih ada dengan temuan kasus sebanyak 199 kasus atau 24,3 persen di triwulan I dan II tahun 2024.
Untuk penanganannya dilakukan sekaligus dengan kasus lainnya. Pihaknya juga tetap melakukan pemantauan dan pendampingan khusus untuk konsumsi obat pihaknya meminta bantuan keluarga.
“Untuk TBC ini kita tidak bisa memantau pasien setiap saat, jadi kita minta bantuan keluarga untuk PMOnya (pengawasan minum obat),” tutupnya. (gii)