Dikes Lombok Barat selidiki penyebab keracunan massal di Narmada

kicknews.today – Puluhan warga dan mahasiswa di Desa Lebah Sempage Kecamatan Narmada Lombok Barat dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan karena diduga keracunan makanan. Warga yang terdiri dari anak hingga lansia sebelumnya memakan nasi bungkus yang diperoleh dari acara penyuluhan Mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Lombok Tengah, Minggu malam (4/6).

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat, Arief Suryawirawan mengaku pihaknya sudah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi warga itu dari Polresta Mataram untuk diperiksa di BPOM Mataram.

“Kita masih menunggu hasilnya pemeriksaanya,” terang Arief yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin (5/6).

Data terakhir yang diperoleh Dinas terdapat sekitar 76 orang yang sudah mendapat penanganan di beberapa fasilitas kesehatan di kawasan Narmada. Mulai dari Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) Narmada, Puskesmas, Sedau, Puskesmas Narmada dan beberapa klinik di kawasan daerah itu.

“Mereka mengalami gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, sakit perut tetapi sudah semua terlayani dengan baik,” bebernya.

Pihaknya pun berharap hasil pemeriksaan BPOM itu bisa segera keluar. Namun dari informasi awal yang diterima pihaknya diduga disebabkan dari lauk berupa mie dalam nasi kaput itu.

“Dan mie itu yang dibawa juga oleh pihak kepolisian Polresta Mataram menjadi barang bukti. Namun lebih pastinya pihaknya akan menunggu hasil lab dari pihak BPOM. Infonya mahasiswa itu dia beli nasi bungkus itu dari warung,” terangnya.

Syukurnya, dari beberapa korban itu yang sempat dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan itu sudah sembuh dan beberapa sudah dipulangkan ke kediamannya. Pihaknya pun berharap kondisi seluruh korban bisa sembuh dan sehat kembali.

Sementara itu, Kades Lebah Sempaga, Moh Adi mengatakan penyuluhan terkait tanaman obat keluarga digelar mahasiswa itu berlokasi di Dusun Lebah Mute. Warga setempat diundang untuk terlibat dalam sosialisasi itu.

“Pada acara tersebut disajikan kue dan nasi bungkus oleh mahasiswa kepada semua peserta. Dan setelah makan nasi bungkus tersebut masyarakat mual, muntah dan pusing-pusing,” terangnya.

Menurutnya dari hasil pemeriksaan di puskesmas, para warga itu terindikasi keracunan makanan. Jumlah warga yang keracunan pun terus bertambah karena diakuinya tidak hanya berasal dari peserta penyuluhan itu saja, tetapi juga dari masyarakat setempat yang dibagikan stok nasi bungkus yang masih tersisa.

“Bahkan, mahasiswa yang menjadi panitia dalam acara penyuluhan tersebut juga mengalami hal serupa. Dan mereka dilarikan ke Rumah Sakit Bagu Lombok Tengah,” pungkasnya. (ys)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI