kicknews.today – Kapal pengangkut material perbaikan lintasan Sirkuit Mandalika yang berangkat dari Palu, hilang kontak akibat cuaca buruk. Untungnya, keberadaan kapal berhasil dideteksi dengan alat navigasi milik Polairud Polda NTB.
Kini, kapal pengangkut kerikil itu tiba dengan selamat di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Minggu sore (27/2). Seharusnya, kapal dijadwalkan tiba, Jumat (25/2).

Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto mengatakan, kapal tersebut hilang kontak sejak tanggal 22 Februari lalu. Namun, baru dideteksi pada Sabtu 26 Februari.
“Sabtu pagi, kami terima laporan dari PT. PP selaku vendor pembangunan infrastruktur Sirkuit Mandalika. Bahwa kapal pengangkut batu andesit untuk pengaspalan lintasan hilang kontak,” jelas Artanto, Senin (28/2).
Mendapat laporan itu, Direktur Polairud Polda NTB langsung memerintahkan seluruh anggotanya melalui WA Grup untuk melakukan pencarian. Sekitar pukul 15.00 Wita, Kapal Bala Dewa dengan alat navigasinya menemukan titik koordinat keberadaan kapal tersebut.
Alahasil, teridentifikasi oleh Kapal Baladewa 8002 pada posisi koordinat : 07°57’15.4″ LS – 116° 30′ 47.4 BT dengan jarak kurang lebih 20 NM di atas Tanjung Bagi, Pulau Lombok. Atau masih 70 NM dari Pelabuhan Lembar, dengan kecepatan rata-rata 3,6 Knots.
“Dengan kecepatan 3,6 Knots, diperkirakan kapal tiba di Pelabuhan Lembar, Minggu sore (27/2),” jelas Artanto.
Material kerikil tersebut, sangat penting untuk perbaikan lintasan Sirkuit Mandalika. Sebab, pada Tes Pramusim MotoGP Mandalika beberapa waktu lalu, kondisi sirkuit dikeluhkan Dorna dan para pembalap. Pihak ITDC langsung mengambil langkah dengan mendatangkan batu khusus dari Palu.
Namun, proses pengiriman material terjadi keterlambatan. Kapal tongkang pengirim batu hilang kontak 4 hari karena cuaca buruk.
“Alhamdulillah, setelah dideteksi, kapal tersebut dijemput Minggu pagi dan mengawal hingga Pelabuhan Lembar,” jelasnya.
Kapten Kapal pengangkut material lintasan Sirkuit Mandalika, Muhammad Yusuf mengatakan, di tengah perjalanan dia harus berhadapan dengan badai dan gelombang tinggi. Mereka juga kehilangan sinyal sehingga sulit berkomunikasi.
“Alhamdulillah, berkat Polairud Polda NTB kami berhasil sampai tujuan dengan selamat,” kata Yusuf. (jr)