kicknews.today – Dinas Perdagangan NTB mengungkapkan, melonjaknya harga elpiji bersubsidi 3kg di Sumbawa disebabkan karena banyak digunakan oleh masyarakat yang tidak berhak.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Jamaluddin Maladi menjelaskan harga gas elpiji 3 kg di Pulau Sumbawa bisa mencapai 35 hingga 45 ribu per tabung.
Menurutnya elpiji 3 Kg seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan UMKM. Namun, justru banyak digunakan masyarakat mampu yang tidak berhak menggunakan barang subsidi.
”Di Sumbawa itu harga elpiji subsidi sudah Rp35 ribu sampai Rp45 ribu per tabung. Ini masalah serius bagi masyarakat di Sumbawa,” kata Jamaluddin Maladi, Kamis (13/11/2025).
Selain itu Jamaluddin menyebut, kelangkaan elpiji subsidi juga disebabkan karena belum adanya Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) non subsidi. Sehingga, masyarakat ikut ramai-ramai menggunakan elpiji bersubsidi 3 Kg.
”Saat kami tanya ke Pertamina, ternyata di Pulau Sumbawa belum ada SPBE non subsidi. Kalau SPBE subsidi sudah ada di Pulau Sumbawa,” katanya.
Tidak adanya SPBE non subsidi di Pulau Sumbawa, jelas Jamaludin berdampak pada tingginya harga elpiji 3 kg karena digunakan untuk kebutuhan lain.
Agar harga gas elpiji 3 kg di Pulau Sumbawa bisa lebih terjangkau oleh masyarakat, jelas Jamaludin perlu disikapi bersama oleh pemerintah daerah bagaimana SPBE non subsidi bisa hadir di Pulau Sumbawa.
Saat ini, kata Jamaluddin solusi yang mereka berikan yakni adanya subsidi dari pemerintah terkait tranportasi laut.
”SPBE nonsubsidi ini ternyata tidak disiapkan anggaran untuk transportasi menuju Pulau Sumbawa oleh Pertamina maupun pengusaha elpiji. Sehingga ke depannya perlu pemerintah daerah melihat ini. Supaya Pertamina maupun pengusaha elpiji kepingin disubsidi biaya transportasi kapal ke Sumbawa, kalau transportasi darat no problem,” terang Jamaluddin. (wii)
