kicknews.today – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur mengikuti verifikasi dokumen dan wawancara virtual pada penilaian desa berkinerja baik dalam percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Terpilihnya Desa Setanggor Selatan, Kecamatan Sukamulia sebagai salah satu nominator desa berkinerja baik dalam percepatan penurunan stunting tingkat Nasional tahun 2024 mewakili Provinsi NTB.
Melalui daring, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin, mengapresiasi dan bangga atas terpilihnya Desa Setanggor Selatan. Desa Setanggor Selatan memiliki inovasi, aksi cepat, tepat dalam atasi stunting. Selanjutnya, diharapkan apresiasi ini dapat menjadi suntikan semangat, baik bagi Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi untuk terus berkolaborasi dalam upaya penurunan stunting diantarnya melalui kegiatan Rembuk stunting dan penerapan beragam inovasi yang telah dilaksanakan secara optimal di tingkat desa.

Kegiatan diawali dengan pemaparan profil desa, hingga penyampaian inovasi desa dalam penanganan stunting oleh Kepala Desa Setanggor Selatan. Gerakan Aksi Cepat Tepat Atasi Stunting (SIPATAS) yang menjadi program unggulan Desa Setanggor Selatan. Gerakan ini merupakan wujud kepedulian masyarakat terhadap penanganan stunting. Salah satu wujud program ini adalah peran serta masyarakat menyisihkan dana yang dikoordinir tokoh adat dan Kawil untuk operasional Posyandu dalam setiap prosesi siding adat/sorong serah.
Pemerintah Provinsi NTB sendiri memiliki komitmen yang tinggi dan sangat serius dalam berbagai upaya penurunan stunting. Dengan mengedepankan aksi, konvergensi dan sinergi melalui pendekatan Gerakan Bhakti Stunting yang sudah dijalankan. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia, Provinsi NTB telah berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 8,1%, dan merupakan penurunan tertinggi se-Indonesia.
Ia berharap Desa Setanggor mendapatkan nilai terbaik dan kerja bersama yang telah dilakukan akan menghasilkan kemaslahatan yang lebih besar bagi pembangunan di NTB.
Sepakat dengan Pj. Gubernur, Pj. Bupati Lombok Timur, Juaini Taofik menambahkan beberapa penguatan. Salah satunya upaya konvergensi yang dimaknai dengan kerja di lokus yang sama secara bersama-sama. Pemda juga mendorong pengoptimalan sumber daya, sarana prasarana, maupun regulasi. Penurunan Stunting pun saat ini tidak hanya difokuskan terhadap balita stunting saja, akan tetapi mulai dari ibu hamil, calon pengantin, hingga remaja, termasuk pencegahan pernikahan usia anak yang terus disosialisasikan. (cit)