kicknews.today – Gubernur NTB Dr Zulkieflimansyah, Jumat (30/7) melihat langsung lahan 65 hektare yang dikontrakkan. Termasuk mendengar langsung, masukan dan harapan masyarakat di Gili Trawangan.
“Insya Allah masalah ini akan selesai dengan baik. Masyarakat Insya Allah akan dilindungi dengan baik dan harus merasa aman, ” tulis gubernur dalam linimasa media sosialnya.

Gubernur mengaku, merasa penting untuk turun langsung ke lapangan melihat berbagai hal yang sedang disengketakan. Sehingga, tidak menimbulkan salah paham.
“Lagi pula, sering apa yang dilaporkan belum tentu persis sama dengan kejadian riel yang terjadi di lapangan, ” ujarnya.
Pada hari sebelumnya, gubernur juga menggelar rapat bersama satgas investasi dari pusat, yang dipimpin oleh Menteri Investasi Kepala BKPM, yg melibatkan Polri, Kejaksaan Agung dan KPK.
Dari rapat ini gubernur mengungkap, jika PT GTI tetap tertarik melanjutkan Investasinya di Gili Trawangan dengan Master Plan yang sangat detail dan bagus.
Tapi akunya, dirinya sebagai Pemda pesimis dengan rencana tersebut karena di area yg diinginkan untuk pengembangan oleh PT GTI tersebut sudah penuh dan padat oleh masyarakat.
“Bagi kami, baik Bupati KLU maupun gubernur, tentu ingin ada investasi dan pembangunan. Tapi Investasi dan pembangunan tersebut, tak boleh mengorbankan masyarakat, ” tegasnya.
Jika Master Plan baru PT GTI tidak ada skenario detail, tentang rencana-rencana PT GTI ke depan yang disetujui dan melibatkan masyarakat, maka nampaknya berat bagi pemerintah untuk melanjutkan rencana adendum. Dan sebaiknya tegasnya lagi, kontrak dengan PT GTI memang harus di putuskan atau dibatalkan.
Tapi karena secara hukum PT GTI masih tercatat dan berhak mengelola 65 HA tersebut, maka Satgas Investasi memberikan pemda satu bulan, untuk mengidentifikasi masyarakat dan pelaku usaha yg kini menempati area PT GTI tersebut.
Sehingga, dalam waktu satu bulan ini akan kelihatan, mana masyarakat yang asli yang memang punya akar sejarah di situ dan mana pelaku bisnis yang memanfaatkan keadaan untuk menyewa atau memperjualbelikan aset negara di area PT GTI tersebut.
“Menurut saya ini langkah yang sangat baik. Sehingga bulan depan satgas sudah punya gambaran utuh dan obyektif, tentang keadaan riel di lapangan di area PT GTI di Gili Trawangan, ” pungkasnya. (red02)