kicknews.today– Berkembangnya klaster keluarga, kini sedang diwaspadai di Lombok Tengah. Pasalnya, ada warga yang menolak diisolasi di RS dan meminta isolasi mandiri. Sedangkan cara ini, membuka peluang tertularnya anggota keluarga yang lain.
Untuk itu, Komando Distrik Militer (KODIM) 1620/Lombok Tengah, Polres Lombok Tengah dan Pemerintah Daerah menyiapkan tempat isolasi terpadu bagi warga yang positif terpapar Covid-19. Hal ini dilakukan TNI, sebagai cara untuk mencegah penyebaran klaster keluarga.

Kodim telah bekerjasama dengan pemerintah kabupaten, untuk menyiapkan tempat isolasi di masing-masing zona teritorial yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Tengah.
Kemudian pada Minggu (25/7), dilakukan pembenahan dan pembersihan melalui kegiatan karya bhakti.
Komandan Kodim (Dandim) 1620/Loteng, Letkol Infantri I Putu Tangkas Wiratawan, S. IP., Menjelaskan, pendirian tempat isolasi di zona-zona yang sudah ditentukan ini, diharapkan dapat mencegah penularan, terutama terjadinya klaster keluarga.
“Apabila dalam keluarga itu ada satu orang positif, maka dapat ditarik untuk melakukan isolasi ke tempat yang telah disediakan,” ujarnya, Minggu (25/7).
Ia menilai, ketika satu orang positif melakukan isolasi mandiri di rumah, hal ini akan menyulitkan tenaga kesehatan melakukan pengawasan. Terlebih, jika kondisi rumahnya tidak layak, kemungkinan besar justru dapat menimbulkan penularan dalam keluarga tersebut.
“Ruang isolasi ini memanfaatkan tempat-tempat strategis seperti hotel, rumah atau gedung-gedung pertemuan yang sementara tidak dipakai. Kemudian nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan,” katanya.
Dandim mengatakan, pembersihan ini diharapkan mampu memberi solusi. Sehingga, lanjut dia, semua tempat yang sudah ditentukan layak untuk dijadikan sebagai ruang isolasi.
“Kalau (isolasi, red) di rumah-rumah sendiri itu susah dipantau. Satu reaktif atau positif, setelah itu tidak mau ditarik untuk melakukan isolasi, lalu yang lainnya jadi ikut tertular, seperti anak istrinya,” ujar Dandim.
Jika nantinya ada penolakan dari warga untuk isolasi di tempat terpadu yang telah ditentukan, ia meminta Bhabinsa melakukan pendekatan yang humanis. Termasuk memberikan pemahaman kepada warga.
“Pendekatan ini penting dilakukan, agar warga yang melakukan isolasi itu murni dari keinginannya sendiri dan tidak karena paksaan. Sebab, bagaimanapun juga kondisi psikis warga yang melakukan isolasi ini pasti akan berpengaruh,” ungkapnya.
Sebelum pelaksanaan kegiatan, Komandan Kodim menyampaikan ucapan terimakasih kepada masyarakat dan pemerintah desa, maupun kecamatan yang telah bersedia untuk menyiapkan tempat sebagai ruang isolasi terpadu.
Dirinya menyampaikan pula, bahwa keselamatan bangsa, keutuhan NKRI bukan hanya tanggung jawab TNI saja. Akan tetapi merupakan tugas dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Agenda dimulai dengan pelaksanaan apel di masing-masing zona. Kegiatan apel dipimpin oleh Danramil masing-masing wilayah. Kegiatan karya bakti ini melibatkan TNI, Polri dan masyarakat. (ade)