‘Car Free Day’ di Jalan Udayana kembali ditutup

kicknews.today – Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai Minggu (11/7) kembali menutup aktivitas masyarakat saat “car free day (CFD)” atau hari tanpa kendaraan bermotor di Jalan Udayana, sampai waktu yang dibelum ditentukan.

“Hal itu sesuai dengan hasil rapat Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kota Mataram, bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Selasa. (6/7)

Kebijakan penutupan CFD Udayana diambil karena melihat tren kasus COVID-19 secara umum di sejumlah daerah dalam beberapa pekan terakhir meningkat serta adanya indikasi varian baru delta. Sementara masyarakat yang beraktivitas di CFD terkesan abai menerapkan protokol kesehatan sehingga dikhawatirkan menjadi wadah penyebaran COVID-19.

Karenanya, lanjut Swandiasa yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram mengatakan, untuk memastikan Udayana steril dari aktivitas masyarakat pada Minggu pagi, Tim Satgas COVID-19 baik dari Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), TNI/Polri akan melakukan pengawasan dan penjagagaan pada sejumlah jalan masuk Udayana.

“Sejak subuh, kita pastikan satgas sudah siaga untuk mencegah pedagang dan pengunjung di Udayanan,” katanya.

Dia mengatakan, pada dasarnya Pemerintah Kota Mataram belum mencabut surat edaran tentang penutupan aktivitas CFD setiap hari Minggu sejak pandemi COVID-19 merebak di daerah ini pada Maret 2020.

“Jadi kalau boleh kita katakan, aktivitas CFD yang berlangsung saat ini dapat dikatakan CFD tidak resmi,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram M Saleh mengatakan, terkait dengan kebijakan tersebut, pihaknya segera berkoordinasi dengan jajaran TNI/Polri untuk menutup Jalan Udayana.

“Setelah salat subuh, jalan kita tutup. Kecuali kita batasi untuk warga setempat. Prinsipnya pada Minggu padi tidak boleh ada aktivitas ekonomi atau perdagangan di sepanjang Jalan Udayana,” katanya.

Terkait dengan itu, Dishub juga akan melakukan sosialisasi baik dengan memasang spanduk maupun melalui mobil “calling” keliling, serta operator ATCS dan spiker yang ada disetiap simpang jalan di Kota Mataram.

“Tujuannya, jangan sampai pedagang itu terlanjur membeli bahan, terlanjut masak dan lainnya. Kalau kita sosialisasi dari awal tapi mereka tidak indahkan, itu salah mereka sendiri,” katanya. (ant)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI